– Hujan deras yang terus mengguyur Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) sejak awal November 2021 menyebabkan air semakin naik.
“Intensitas hujan yang tinggi dan hampir merata di kawasan Danau Sentarum dan sekitarnya mempercepat laju kenaikan, mencapai 5-10 cm setiap harinya,” kata Wahju Rudianto, Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum), Sabtu (13/11/2021).
Wahju menjelaskan kawasan seluas 127.393,40 hektare ini merupakan reservoir yang berfungsi sebagai pengatur tata air yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu. Danau Sentarum menjadi penampung limpahan air dari sungai Kapuas dan mensuplai air ke hilirnya.
“Namun, karena tingginya intensitas hujan yang terjadi baik dari hulu maupun hilir, menyebabkan tinggi muka air di danau juga terus mengalami kenaikan,” ujarnya.
Lanjut Wahju, kondisi air danau yang semakin tinggi sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang ada di kawasan Danau Sentarum. Sebagian besar pemukiman masyarakat mulai tergenang. Hasil tangkapan ikan yang menjadi penopang perekonomian masyarakat di danau juga semakin sulit.
Selain itu, madu hutan yang dihasilkan dari kawasan Danau Sentarum juga terancam gagal panen. Sebab sarang lebah madu hutan ikut tergenang. Akibatnya berdampak terhadap penghasilan yang didapat oleh masyarakat untuk pemenuhan kehidupan sehari-harinya.
“Tingginya muka air danau yang terus naik berdampak terhadap fasilitas wisata yang telah kita bangun, beberapa fasilitas wisata seperti dermaga dan walking bridge yang ada di Pulau Sepandan dan Bukit Tekenang ikut tergenang air,” pungkas Wahju. (opik)
Discussion about this post