
JURNALIS.co.id – Crude Palm Oil (CPO) milik perusahaan yang beroperasi di Pelabuhan Internasional Kijing diduga bocor ke laut. Jumlahnya pun tidak sedikit.
Penampakan CPO mengapung diperkirakan jumlahnya ton-ton itu direkam oleh seorang nelayan bernama Iwan dengan durasi video selama 1 menit 25 detik. Video itu kemudian diunggahnya ke media sosial dan ramai diperbincangkan.
Kepada awak media, Iwan mengatakan video tersebut ia rekam pada saat turun melaut pada Rabu (15/12/2021). Bahkan CPO itu masih terlihat mengapung pada 18 Desember 2021.
“CPO dengan jumlah banyak itu mengapung di sejumlah titik di laut, dengan diameter besar dan kecil. “Ada berton-ton CPO-nya,” ucapnya, Selasa (11/1/2022).
Menurut Iwan, tumpahan CPO tersebut membuat resah masyarakat Desa Sungai Kunyit, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah. Mengingat para nelayan menggantungkan hidupnya di laut.
Iwan berharap, CPO tersebut segera ditindaklanjuti pihak terkait.
“Kami sudah coba menghubungi pihak perusahaan yang memiliki pipa penyaluran CPO di Pelabuhan Kijing, tapi tidak ditanggapi,” sebut Iwan.
Segera Terjunkan Tim Lengkap
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kalbar, Adi Yani mengaku telah mendapat informasi adanya CPO mengapung di laut sekitar Pelabuhan Internasional Kijing. Dia pun segera menindaklanjuti laporan tersebut.
“Iya, rencana Kamis (lusa, red), kami akan turun dengan tim lengkap,” ujar Adi Yani saat dihubungi via telepon.
Adi Yani belum bisa lebih jauh memberikan keterangan terkait dugaan CPO tersebut berasal dari kebocoran pipa milik salah satu perusahaan di sekitar pelabuhan. “Akan kami cek nanti,” tuntas Adi Yani. (rin)
Discussion about this post