JURNALIS.co.id – Wakil Wali kota Pontianak Bahasan mengikuti Rakortas pembahasan perkembangan Covid-19 dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto ikuti Kepala Daerah se-Indonesia di luar Jawa Bali secara virtual, Sabtu (05/02/2022) siang.
Ditemui awak media usai Rakortas, Bahasan mengatakan ada 34 warga Kota Pontianak terpapar Covid-19. Hanya saja belum bisa dipastikan Omicron atau bukan karena butuh 21 hari untuk mengetahui. Pasalnya, sampel harus dikirim ke rumah sakit pusat Jakarta
“Karena kita di daerah belum mempunyai alat yang bisa mendeteksi penyakit tersebut,” katanya.
Bahasan menuturkan Pemerintah Kota Pontianak masih terus mewaspadai Omicron. Apalagi Kota Pontianak masih berkutat di PPKM level 2. Bahkan dengan adanya 34 warga terjangkit Covid-19 dalam 10 hari ini, zona hijau dalam 29 kelurahan hanya tersisa 3 kelurahan.
“Ini merupakan sinyal bahwa Pemkot harus waspada dan ini harus bekerja sama dari semua pihak, baik itu pemerintah, masyarakat, tokoh agama dan organisasi yang ada di Kota Pontianak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak melakukan kegiatan yang sifat mengundang keramaian,” tutur Bahasan.
Sebelumnya saat Rakortas, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto menyampaikan, dengan adanya lonjakan kasus aktif Covid-19 Omicron di tanah air beberapa hari terakhir, pemerintah pusat langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Tujuannya untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan rumah sakit, ketersediaan obat-obatan, tabung oksigen, kebutuhan dan ketersediaan fasilitas isolasi terpusat jika dibutuhkan. Termasuk kesiapan tenaga kesehatan di daerah.
“Persiapan-persiapan sebagai langkah antisipasi ini. Harus dipastikan mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 di luar Jawa Bali,” sebutnya.
Airlangga yang Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Koordinator PPKM ini mengatakan khusus untuk wilayah luar Jawa Bali, penambahan kasus konfirmasi harian per 3 Februari 2022 sebanyak 1.736 atau 6,4 persen dari total kasus harian nasional yang sebanyak 27.197 kasus.
Dari jumlah kasus harian tersebut sebanyak 1.727 kasus karena transmisi lokal. Sedangkan imported cases sebanyak 9 kasus. Artinya, 99,5 persen kasus di luar Jawa Bali karena transmisi lokal.
“Saat ini, jumlah kasus aktif untuk wilayah di luar Jawa Bali sebanyak 6.801 kasus atau 5,9 persen dari total kasus aktif nasional yang mencapai 115.275 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 4 kasus atau 10,5 persen dari total kematian nasional yang sebanyak 38 kasus kematian,” beber Airlangga. (Atoy)
Discussion about this post