JURNALIS.co.id – Kondisi air sungai di Seberuang semakin parah akibat merajalelanya kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Seberuang Kabupaten Kapuas Hulu.
“Sekarang kegiatan PETI itu berlangsung dari Senin hingga Kamis sudah penuh orang bekerja PETI. Info yang saya terima ramai orang bekerja PETI,” kata Bernadus, Kadus Tanjung Keliling, Desa Tanjung Keliling, Kecamatan Seberuang, Kamis (19/01/2023).
Bernadus menilai polisi di Kapuas Hulu tidak ada tindakannya terhadap keluhan masyarakat soal PETI ini.
“Mana ada tindakan polisi, saya sudah pernah lapor ke Polres Kapuas Hulu, ke Polsek Seberuang hingga ke Polda Kalbar, saya sudah. Namun tidak ada tindakan sama sekali dari polisi,” kesalnya.
Bernadus mengaku kecewa dengan APH di Kapuas Hulu yang tidak bertindak mengatasi persoalan PETI di wilayahnya.
“Masyarakat di sini pun sudah mulai mengajak demo lagi ke Polsek,” tuturnya.
Bernadus menceritakan kondisi air sungai di wilayahnya makin parah akibat aktivitas PETI yang dilakukan selama ini.
“Air sungai sekarang sudah seperti lumpur, keruh sekali. Kemarin saya lihat kemarin masih keruh,” ucapnya.
Lanjut Bernadus, air sungai akibat PETI ini merambah ke beberapa desa yakni Desa Bekuan, Bati, Tanjung Keliling, Tajau Mada dan Nanga Pala.
“Sekarang air tak bisa digunakan mencuci, apalagi minum. Ikan pun sudah tak ada di sungai ini,” ucapnya.
Bernadus berharap, polisi menindak tegas aktivitas PETI di Seberuang.
“Selama inikan aparat hanya memberikan ultimatum saja pada pekerjaan PETI dengan pasang baliho dan lainnya. Jangan lagi lah seperti itu, tapi langsung tangkap saja mereka penambang PETI itu,” harap Bernadus.
Petrus, warga Seberuang juga mengharapkan agar polisi dapat menindak tegas para pelaku PETI.
“Karena air Sungai Seberuang ini merupakan sumber air bersih kami. Sekarang air ledeng kami tidak jalan. Mau tidak mau kami mandi dengan air kotor ini. Soalnya kami tidak bisa menampung air hujan,” ujarnya.
Petrus mengatakan, air Sungai Seberuang sudah tidak layak digunakan untuk mandi maupun minum. Namun mau bagaimana lagi, kebutuhan air bersih di tempat mereka tidak ada.
“Sebenarnya polisi sudah memberikan imbau kepada penambang agar tidak melakukan aktivitas nambang lagi. Tapi masyarakat yang nambang itu bandel,” ujar Petrus.
Sementara Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu AKP Joni dihubungi via telepon menyampaikan bahwa pihaknya akan mengecek langsung ke lokasi.
“Nanti saya cek sama Kapolsek Seberuang dulu,” pungkas Joni. (opik)
Discussion about this post