JURNALIS.co.id – Pasar Wisata Badau di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia-Malaysia yang dibangun beberapa tahun lalu menelan dana miliaran rupiah sepi pengunjung. Padahal Pasar Wisata Badau dibangun diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat batas negara.
Kunjungan masyarakat di Pasar Wisata Badau Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu saat ini masih sepi. Padahal pandemi Covid-19 sudah tidak ada lagi. Belum lagi pelayanan aktivitas lintas batas baik orang maupun barang sekarang di PLBN Nanga Badau sudah kembali normal.
“Hari-hari seperti inilah sepi. Kecuali ada acara dan orang-orang jalan dari luar,” kata Wiwik, salah satu pemilik kios di Pasar Wisata Badau, Minggu (29/01/2023).
Wiwik mengaku bingung kenapa Pasar Wisata Badau yang dibangun pemerintah pusat ini sepi pengunjung. Jika dilihat dari kondisi pasarnya sangat strategis. Bangunannya juga bersih dan indah.
“Kita ingin Pasar Wisata Badau ini selalu ramai pengunjung, kita juga bingung mau gimana lagi. Kita jalani saja,” ujarnya.
Wiwik menjelaskan di Pasar Wisata Badau terdapat belasan kios yang disiapkan. Namun, dua sampai tiga kios saja yang buka.
“Pemilik kios lain memilih tidak buka karena pengunjungnya sepi. Karena jika kondisi Pasar Wisata Badau ini masih sepi dan mereka membuka kiosnya tentu akan merugi karena pendapatan tidak sesuai,” ucapnya.
Wiwik sangat berharap pemerintah pusat ikut memikirkan bagaimana Pasar Wisata Badau bisa berkembang.
“Mudah-mudahan ada solusi nantinya bagaimana Pasar Wisata Badau ini ramai,” harap Wiwik.
Pemilik kios lainnya, Ujang Hendri menyampaikan bagaimana pasar yang berada di PLBN Badau tersebut sepi pembeli.
“Soalnya keluar masuk barang dibenturkan dengan aturan, aturan terlalu rumit. Misalnya sekarang membawa barang sembako agak dipersulit dan diperketat. Tentunya ini akan berpengaruh dengan kunjungan masyarakat dari luar ke Pasar Wisata Badau ini,” ujarnya.
Ujang sangat menyayangkan dengan kondisi bangunan Pasar Wisata Badau yang megah dan indah ini tidak diimbangi dengan jumlah pengunjung yang datang.
“Mendingan untuk pengelolaan pasar ini diserahkan saja ke pihak swasta, saya yakin lebih maju,” sebutnya.
Sambung Ujang, Pasar Wisata Badau hanya ramai jika ada acara. Jika hari-hari biasa sepi pengunjung.
“Belum lagi pemilik kios yang buka hanya beberapa saja. Banyak pemilik kios yang malas buka karena sepi,” tutup Ujang.
Perlu diketahui Pasar Wisata Badau merupakan tempat atau pasar transit, apabila ada warga yang ingin ke Malaysia atau sebaliknya dari Malaysia ke Indonesia. (opik)
Discussion about this post