
JURNALIS.co.id – Beberapa hari terakhir mulai bermunculan titip api di sejumlah wilayah di Kabupaten Kubu Raya. Sehingga diperlukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangannya.
“Untuk itu kita perlu menyiapkan upaya-upaya guna membangun efektivitas dalam percepatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” ujar Bupati Muda Mahendrawan saat menjadi pembina Apel Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (27/02/2023).
Bupati Muda mengatakan Apel Siaga Karhutla yang melibatkan berbagai unsur ini juga sebagai upaya untuk mengingatkan semua pihak agar upaya menghadapi situasi dan ancaman Karhutla lebih efektif. Tata kelola dan manajemen harus diperkuat secara bersama-sama.
“Saya yakin dengan semua pihak yang selama ini sudah berpengalaman. Kubu Raya sebagai titik kawasan strategis dengan adanya Bandara, sehingga harus dijamin penerbangan tidak akan terganggu,” katanya.
Bupati Muda mengatakan sekitar 80 persen di Kubu Raya merupakan lahan gambut yang mudah terbakar. Sehingga memang perlu percepatan pencegahan dan penanggulangan dengan memperkuat koordinasi hingga tingkat bawah.
“Semoga semua pihak terus memperkuat jajarannya, termasuk Masyarakat Peduli Api (MPA),” harapnya.
Selain itu, kata Bupati Muda, juga perlu adanya penguatan pencegahan dan penanganan karhutla pada sejumlah lokasi yang mudah terbakar. Terutama yang dekat dengan pemukiman warga, rumah ibadah, sekolah, fasilitas kesehatan dan fasilitas publik lainnya.
“Pada apel siaga ini, saya mengajak dan mengingatkan agar kita semua menyiapkan, baik personel maupun peralatan. Pastikan dapat digunakan dengan baik,” ucapnya.
Bupati Muda berharap semua pihak saling bahu-membahu dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla ini. Mempersiapkan fisik, mental serta strategi-strategi efektif.
“Diharapkan langkah-langkah kita efektif dalam upaya pencegahan dan antipasti,” sebutnya.
Bupati Muda menambahkan selama ini dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla Pemkab Kubu Raya sudah bekerja sama dengan seluruh pemadam kebakaran (damkar). Baik damkar Kubu Raya maupun damkar Pontianak.
“Pada titik-titik perbatasan tetap kita pantau dan kita upayakan agar tidak meluas ke titik lainnya,” ujarnya.
Bupati Muda juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sekecil apapun di area perkebunan. Karena dikhawatirkan tertiup angin hingga terjadi kebakaran lahan dan meluas.
“Seperti yang pernah dialami dulu, dari ketidaksengajaan yang berawal dari titik api kecil kemudian terbawa oleh angin,” pesannya.
Pemkab Kubu Raya, lanjut Bupati Muda, juga terus berupaya untuk membantu operasional damkar agar bisa melakukan upaya yang efektif dalam melakukan pencegahan dan penangan karhutla. (sym)
Discussion about this post