
JURNALIS.co.id – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memimpin apel kesiapsiagaan karhutla di Kalimantan Barat. Apel ini sebagai upaya melaksanakan quick response bila terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Pelaksanaan Apel Siaga ini merupakan langkah strategis seluruh pamangku kepentingan di Kalimanan Barat untuk mampu melaksanakan quick response bilamana terjadi bencana karhutla,” ujar Menhut Raja Antoni saat memimpin apel, di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Kamis (05/06/2025).
Dalam apel, Menhut turut didampingi Wamenhut Sulaiman Umar, Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan, Anggota DPR RI Syarif Abdullah Al Kadrine, serta jajaran Kementerian Kehutanan.
Raja Antoni menyebutkan kolaborasi dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah hingga lembaga terkait perlu terus dilakukan dalam mencegah dan menangani karhutla. Ia meminta agar seluruh pihak meruntuhkan ego-ego sektoral yang masih ada.
“Tiga aspek yang sangat penting, pertama kolaborasi dan kordinasi yang makin baik antara pihak pemerintah pusat dan daerah, antark kementerian dan lembaga, BMKG, TNI, Polri, bekerja sama bahu membahu mengatasi karhutla. Tembok-tembok ego sektoral kalau masih ada mohon segera mungkin diruntuhkan,” tuturnya.
Menteri Kabinet Merah Putih ini menyebut adanya ego sektoral nantinya dapat membuat masyarakat menjadi korban. Sehingga menurutnya kolaborasi perlu ditingkatkan agar terus menurunkan angka karhutla.
“Semua rakyat Indonesia akan jadi korban, oleh karena itu kita tingkatkan kolaborasi keberhasilan kita juga untuk terus menurunkan angka Karhutla,” tuturnya.
Aspek lain yang sangat penting yaitu penegakkan hukum yang efektif. Serta adanya partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan.
“Ingatkan kembali ke masyarakat betapa sedih nestapanya ketika kondiisi asap menyelimuti Kalbar beberapa tahun lalu, sehingga jangan bermain api,” ujarnya.
“Betapa tahun-tahun yang lalu bandara di Pontianak ditutup hampir sebulan, ibu ayah orang tua kita banyak yang sesak napas, tidak bisa bersekolah. Harus diingatkan kembali, harus hati-hati, jangan terlibat pada kebakaran hutan dan lahan, bersama-sama mengantisipasi menekan angka karhutla di Kalbar,” tuntasnya. (zrn)
Discussion about this post