
JURNALIS.CO.ID — Ratusan sopir ekspedisi dari berbagai perusahaan logistik di Kalimantan Barat berkumpul di Bundaran Tugu Alianyang, Sungai Ambawang, pada Rabu malam (25/6/2025).
Pertemuan ini merupakan bagian dari konsolidasi menjelang aksi damai yang akan digelar harinya, Kamis (26/6/2025).
Koordinator aksi, Mulwarok, menjelaskan bahwa para sopir akan memulai aksi dari titik kumpul di Bundaran Tugu Alianyang dan melanjutkan long march menuju Kantor Gubernur Kalimantan Barat di Jalan Ahmad Yani, Pontianak.
Menurut Kasubsi Penmas, AIPTU Ade, aksi ini bertujuan menyuarakan berbagai keluhan di lapangan, khususnya keberatan para pengemudi terhadap kebijakan penertiban truk Over Dimension Over Loading (ODOL).
Para sopir menilai kebijakan tersebut menekan mata pencaharian mereka tanpa diiringi solusi yang layak dari pemerintah.
Sebagai dasar hukum, penindakan terhadap kendaraan ODOL merujuk pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tepatnya Pasal 277 yang menyebutkan:
“Kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dilarang beroperasi. Sanksi pelanggaran berupa pidana penjara paling lama 1 tahun atau denda maksimal Rp 24 juta.”
Adapun penertiban ODOL bertujuan menjaga keselamatan lalu lintas, melindungi infrastruktur jalan dan jembatan dari kerusakan, serta memastikan standar teknis kendaraan terpenuhi demi kelayakan operasional.
“Kami mendukung keselamatan dan aturan, tapi kami butuh keadilan dalam penerapan. Banyak sopir yang terdampak tanpa ada solusi, apalagi untuk mereka yang hanya bekerja ikut orang,” ujar Mulwarok.
Dalam aksi konsolidasi tersebut, para sopir membawa berbagai atribut seperti spanduk dan poster berisi tuntutan serta keluhan mereka.
Kendaraan ekspedisi diparkir secara tertib, dan kegiatan berjalan dengan pengawasan aparat keamanan.
Aksi damai yang akan digelar diharapkan menjadi titik temu antara pemerintah dan para pekerja logistik, agar kebijakan yang diberlakukan tidak semata-mata bersifat represif, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi rakyat kecil yang terdampak.[rdh]
Discussion about this post