– Bupati Sanggau Paolus Hadi turut serta menanam padi dengan metode Sanggau Farming System (SFS) di area Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) seluas 5 hektare di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Kecamatan Kapuas, Jumat (02/10/2020).
Kegiatan yang diselenggaran Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Sanggau itu mengusung tema ‘Mari Kita Wujudkan Sanggau Sehat Tanpa Asap Dengan PLTB’. Hadir dalam kesempatan tersebut Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf Affiansyah, Waka Polres Sanggau Kompol Agus Dwi Cahyono, Plt Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Sanggau Kubin, para Kepala OPD, Camat Kapuas Jemain, Forkompimcam, Pj Kades Mengkiang, Tekam Sunarya dan Ketua Gabungan Kelompok Tani Tunas Bersatu Junaidi beserta anggotanya.
Ketika diwawancara usai menanam padi, Bupati menyampaikan bahwa dirinya sudah dari tahun lalu dirinya memikirkan bisa atau tidak masyarakat melakukan pengolahan lahan untuk menanam padi tanpa bakar.
“Hari ini kita uji coba menanam padi tanpa bakar yang dilaksanakan di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang. Hari ini kita pelan-pelan untuk mengajak melibatkan masyarakat Sungai Langer,” katanya.
Diakui Bupati memang harus ada intervensi dari pemerintah. Mengingat alat-alat yang memang harusnya dimiliki petani belum dimiliki.
“Sehingga ini kita mencoba dulu dan mudah-mudahan dengan hasil ini masyarakat kita yakin yang dimana tidak juga dalam berladang itu harus membakar,” ujarnya.
Bupati mengatakan uji coba ini dilakukan supaya mengubah kebiasaan yang dulunya berladang dengan cara membakar. Namun, sekarang bagaimana berladang tanpa bakar.
“Nah, untuk itulah kita uji coba supaya mengubah kebiasaan lama yang dimana sekarang untuk dapat mengolah lahan tanpa bakar,” ucapnya.
Menurutnya, cara ini memang tidak gampang. Sehingga tahun depan untuk seluruh masyarakat Sungai Langer per Kartu Keluarga (KK) hendak didorong 1 hektare.
“Kalau ini sudah menjadi biasa, maka saya yakin yang dimana tadi juga sudah dijelaskan para petani yang sudah melakukan, kalau sistrm berladang lama yang kita lakukan biasanya kita menunggu sampai pohon besar lagi dan baru kita kembali ke areal itu, akan tetapi dengan PLTB ini bisa dilakukan setiap tahun,” terangnya.
Bupati sampaikan setelah panen padi dapat diolah untuk menanam tanaman palawija. Bisa jagung atau lainnya.
“Jadi saya kira ini bagus, kita coba dan kita akan lihat hasilnya nanti dan ini juga bisa menambah pendapatan mereka dengan tanaman palawija,” imbuhnya.
Bupati mengaku mengetahui bahwa masyarakat Sungai Langer juga setiap hari Sabtu dan Minggu berjualan di Sanggau. Mereka jual sayur-sayuran.
“Nanti saya minta dari dinas tentu kerja sama kita semua bagaimana sayuran selalu ada, sehingga masyarakat Sungai Langer bisa jualan terus dan itu harapan saya,” tukasnya.
Menurut Bupati masyarakat Sungai Langer bersedia untuk mencoba mengolah lahan tanpa bakar. Dalam konteks ini Pemkab Sanggau juga bekerjasama dengan Forkompimda, secara khusus Bapak Dandim 1204/Sanggau. Karena Dandim juga mempunyai program dari Pangdam XII/Tpr yaitu Langit Biru di Bumi Khatulistiwa.
“Kita terus support ke depan untuk Sanggau dan juga keterlibatan banyak pihak dan saya mohon dukungan dari Forkompimda untuk mendorong ini semua,” tutup Bupati.
Sementara itu, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf Affiansyah menuturkan kegiatan ini atas arahan Pangdam XII/Tpr dan Danrem 121/Abw dengan program Langit Biru di Bumi Khatulistiwa. Sehingga PLTB ini diharapkan Pangdam XII/Tpr merupakan suatu kegiatan mengubah pola yang lama (membakar).
“Sehingga dengan membakar itu banyak menimbulkan dampak dan berharap dengan teknologi ini untuk dapat terus dikembangkan lebih lanjut,” sebut Dandim.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Tunas Bersatu Desa Mengkiang, Junaidi menyampaikan pada kesempatan tersebut dalam rangka PLTB yang dimana tahun ini ada 5 hektare. Program ini sudah mulai berjalan dan kedepan akan diperluas di dua dusun lagi.
“Karena di desa kita ini ada tiga dusun dan untuk tahun ini kita ada demplot utamanya 5 hektare di Dusun Sungai Langer ini dan ada demplot kecil di Dusun Tokang satu hektaran dan Dusun Mengkiang sekitar setengah hektar,” jelasnya.
Junaidi mengatakan pada kesempatan tersebut merupakan titik awal menuju perubahan bagaimana cara mengatasi kebakaran lahan. Program ini juga sebenarnya dengan mengubah sistem pola pengelolaan sawah. Sehingga sekarang di Desa Mengkiang, sawahnya sudah tidak dibakar.
“Akan tetapi menggunakan sistem giling. Akan tetapi pada dasarnya pada hari ini PLTB yang sekarang berada di Dusun Sungai Langer yang dimana sudah kita kerjakan sebesar 5 hektare,” bebernya.
Junaidi menegaskan dalam mendukung program pemerintah khususnya Pemkab Sanggau untuk bersama-sama mencegah kebakaran lahan. Untuk itu, dia mengajak mari mengubah pola kebiasaan membakar lahan dengan cara menanam dengan mengolah lahan tanpa bakar. Sehingga ke depan generasi terbebas dari asap dan Karhutla.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini menjadi titik perubahan atau batu loncatan di teman-teman yang ada di desa lain khususnya di Kabupaten Sanggau yang juga kita harapkan di seluruh wilayah Indonesia,” lugas Junaidi. (faf)
Discussion about this post