
– Memperkuat ketahanan pangan dapat meminimalisir dampak ancaman resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19, tak terkecuali di Kabupaten Sanggau. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau terus berupaya memperkuat ketahanan pangannya.
“Resesi ini sebenarnya sangat mungkin terjadi, hanya saja kita tidak boleh pasrah dengan kondisi. Makanya petani kita saat ini terus menanam padi, rata-rata bahkan sudah dua kali setahun dengan hasil yang cukup baik,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sanggau, Kubin, Selasa (06/10/2020).
Masyarakat Bumi Daranante pun tak perlu khawatir akan ketersediaan beras. Pasalnya, Kubin memastikan bahwa saat ini kebutuhan masyarakat Sanggau akan beras mencukupi.
“Kalau satu karung padi itu kan sekitar 15 Kg beras, kalau dia panen sekitar 60 karung tinggal kali kan jak 15 Kg beras, berartikan ada satu ton lebih. Saya rasa cukuplah untuk memenuhi kebutuhan satu keluarga karena konsumsi beras kalau dirata-rata masyarakat sanggau sekitar 114 Kg pertahun. Saya rasa cukuplah,” paparnya.
Disampaikan Kubin, Pemkab Sanggau melalui Badan Ketahanan Pangan saat ini sedang merancang konsumsi beras bukan lagi 114 Kg per tahun per jiwa. Tetapi 85 – 89 Kg per tahun per jiwa, agar masyarakat tidak kekurangan bahan pangan.
“Penggantinya bisa ubi, bisa talas, jagung, dan lain-lain yang disebut pangan sumber karbohidrat non padi. Kalaupun kita kehabisan beras kita bisa gunakan makanan tersebut atau sejenisnya untuk makan pengganti beras,” ucap Kubin.
Untuk itu, Kubin juga mengimbau agar masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam.
“Melalui program pemanfaatan pekarangan lestari (P2L) yang tahun ini ada 8 desa di Sanggau memanfaatkan pekarangan sekitar rumah untuk menanam sayuran dan sejenisnya di dalam polibag, dan ada juga kita punya demplot-demplot di beberapa tempat,” tutup Kubin. (faf)
Discussion about this post