Sepekan terakhir beredar luas video seorang Legislator DPRD Kota Pontianak, Dian Eka Muchairi mencak-mencak sembari menghardik pria lanjut usia di area perkebunan. Konon, kemarahan Sekretaris Partai Hanura Kalimantan Barat itu ditengarai akibat persoalan tanah.
Laporan: Tim Liputan
Dengan napas tersengal-sengal Dian Eka membentak pria lansia itu. “Kalau ngaku tanah orang bawa dokumennya,” teriaknya seraya mengambil sebilah kayu kemudian melemparnya.
“Ada,” jawab pria lansia tersebut.
“Mana,” timpal Dian Eka.
Anggota DPRD Kota Pontianak itu mengatakan tanah di area perkebunan tersebut telah menjadi hak milik. “Ini sertifikat. Surat BPN (Badan Pertanahan Nasional) sudah ada,” ucap Dian Eka.
Pria lansia itu lantas menjawab. “Ada Pak, Saya ada. Saya ada,” tegas pria lansia yang diketahui bernama Robert.
“Aku nih bukan orang bodoh, tau ndak kau,” kata Dian Eka sembari menunjuk dadanya.
“Saya ada sertifikat. Saya ada sertifikat,” sahut Robert.
“Sertifikatnya mana? Ayo sekarang kita ke Polda. Ayo! Tunjukan dokumen kamu,” senggak Dian Eka sembari menunjuk pria lansia berkacamata.
Robert pun menjawab. “Silakan Pak. Bapak adukan aja,”.
Usai cekcok dengan Robert, Dian Eka juga memarahi seseorang yang merekam kejadian itu.
“Ini mideo-mideo ya. Jangan, hapus-hapus,” pintanya sambil berteriak.
Redaksi Jurnalis.co.id menghubungi Dian Eka untuk membuat janji wawancara. Apa pasal ‘Dewan Terhormat’ itu marah-marah dan berlaku arogan kepada masyarakat.
“Saya sedang rapat. Sehabis ini boleh ngopi di DPRD. Di ruang Komisi I,” balas Dian Eka lewat WhatsApp pukul 13.10 WIB pada (5/10/2021).
Kepada wartawan Jurnalis.co.id, Dian Eka mengaku, cek cok itu dipantik persoalan tanah di kawasan Pal 5 Kecamatan Pontianak Barat.
“Robert ini datang ke kebun dan mengklaim tanah tersebut milik dia. Bagaimana mau mengaku milik dia. Dasar kamu apa, saya tanya begitu,” jelas Dian Eka sambil menyeruput kopi.
Menurut Dian Eka, tanah yang dia kuasai tidak bersengketa. Bahkan dia sudah ke BPN untuk balik batas. Politisi Hanura inipun mengaku dalam hidupnya bukan hal baru soal beli-beli tanah.
“Bukan Saya sombong lah. Sebelum jadi Dewan. Tanah saya sudah banyak. Prinsip Saya kalau ada orang mau jual tanah, tapi belum balik batas. Saya tidak mau beli,” aku Dian Eka.
Ketua Komisi I DPRD Kota Pontianak ini sempat meminta untuk tidak mempersoalkan video dirinya yang marah-marah itu. “Itu kejadian sudah lama. Bulan Agustus,” ucap Dian Eka. (Tim)
Discussion about this post