
JURNALIS.co.id – Putusnya jembatan gantung di Desa Menunuk, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, yang terjadi pada Minggu (24/04/2022) sore, membuat akses masyarakat terhambat. Pasalnya, jembatan yang membentangi Sungai Belimbing tersebut menjadi akses utama penghubung Dusun Kederas Damai dan Dusun Menunuk.
Kepala Desa (Kades) Menunuk, Syaiful mengungkapkan sebelum jembatan putus sempat terjadi angin kencang. Kebetulan saat kejadian ada satu orang melintas di atas jembatan. Pascaputus, sebagian jembatan gantung terendam di Sungai Belimbing. Karena pondasi jembatan berusia sembilan tahunan tersebut patah.
“Sebelumnya, Kondisinya memang sudah miring. Sementara ini jadi jembatan utama bagi masyarakat Menunuk,” katanya kepada JURNALIS.co.id, Senin (25/04/2022).
Putusnya jembatan yang terjadi dekat waktu berbuka puasa itu memunculkan kekhawatiran masyarakat. Mengingat jembatan ini tidak hanya untuk aktivitas harian masyarakat, tapi juga menjadi akses utama untuk anak-anak pergi sekolah maupun. Setidaknya lebih dari 400 jiwa warga Dusun Menunuk berdiam di seberang Sungai Belimbing.
“Bahkan PAUD dan SD juga ada di seberang. Jembatan ini juga aset Pemda karena dibangun dengan dana APBD,” ujarnya.
Syaiful berharap Pemkab Melawi bisa segera mengambil langkah untuk membangun jembatan tersebut. Mengingat ratusan warga Menunuk sangat tergantung dengan akses jembatan ini.
Sementara Kepala BPBD Melawi, Syaparuddin mengatakan jembatan gantung Sungai Belimbing putus pada Minggu (24/04/2022) sekira pukul 16.50 WIB. Saat itu, seorang warga yang melewati jembatan gantung dengan menggunakan sepeda motor membawa keranjang kelapa.
Ketika berada di tengah, jembatan menjadi oleng. Karena kayu tiang penyangga seling jembatan patah dan jatuh ke sungai. Beruntung, kejadian tersebut diketahui seorang warga. Dia pun memanggil warga desa lainnya untuk minta pertolongan. Mereka lantas menyelamatkan korban beserta kendaraannya.
“Korban beserta kendaraan miliknya berhasil dievakuasi, sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” pungkas Syaparuddin. (ira)
Discussion about this post