JURNALIS.co.id – Musim kemarau menjadi berkah bagi warga bantaran Sungai Kapuas Kabupaten Kapuas Hulu, khususnya di Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan.
Kondisi air sungai yang surut dimanfaatkan warga setempat beramai-ramai untuk berburu logam mulia di dasar sungai. Dengan berbekal piringan hitam, warga tampak hati-hati mendulang butiran pasir dan batu untuk dihasilkan emas.
Bustami warga Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan menyampaikan, bahwa dirinya sudah hampir seminggu ini mulai mendulang emas. Kegiatan mendulang emas ini bukanlah pekerjaan utamanya, namun hanya sebagai sampingan saja untuk mengisi waktu kosong setelah pulang bekerja.
“Ada juga dapat debu emas, bahkan ada pendulang emas yang lain dapat anting-anting,” katanya, Rabu (17/01/2023).
Bustami mengatakan bukan hanya warga Kedamin Hilir saja yang mendulang emas di Sungai Kapuas ini, ada juga warga dari luar.
“Awalnya hanya satu dua orang saja yang mendulang emas disini. Sekarang sudah mulai ramai,” ujarnya.
Lanjut Bustami, kegiatan mendulang emas di Sungai Kapuas ini dilakukan secara tradisional tanpa mesin dan air raksa.
“Karena jika gunakan mesin dan air raksa pasti sudah dilarang,” ucapnya.
Menurut Bustami, musim kemarau yang membuat Sungai Kapuas ini kering tentunya memberikan manfaat bagi dia dan warga lainnya karena bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
“Kami berhenti dulang jika Sungai Kapuas ini kembali pasang,” ucapnya.
Warga lainnya Robi mengatakan, jumlah pendulang emas di Sungai Kapuas ini makin bertambah. Karena masyarakat sudah mulai tahu Sungai Kapuas ini ada kandungan emasnya.
“Biasanya pagi yang ramai, kalau sore begini masyarakat sudah banyak yang pulang,” ujarnya.
Robi mengatakan, kegiatan mendulang emas ini hanya sambilan saja bagi dirinya. Lagi pula dirinya memiliki kerja yang lain.
“Saya memanfaatkan waktu habis pulang kerja baru langsung dulang emas,” ucapnya.
Lanjut Robi, dengan adanya kegiatan dulang asal ini tentunya akan menambah pengahasilan bagi dirinya dan keluarga. Mengingat saat ini juga ekonomi lagi sulit dan lapangan pekerjaan makin sempit.
“Lumayanlah dengan ini bisa menambah kebutuhan ekonomi kita,” tuturnya.
Lanjut Robi, memang sudah ada pengepul yang siap menampung hasil emas yang didapatkan para pendulang.
“Di pasar ada pengepul yang siap menampung,” tutupnya. (opik)
Discussion about this post