JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi kegiatan kamping keberagaman yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat di Gardenia Resort Kubu Raya, Rabu (22/11/2023).
Menurut Bupati Muda, kegiatan itu sangat penting karena menjadi salah satu upaya dalam mencegah radikalisme dan terorisme melalui kampanye damai beragama dan pembuatan video bahan ajar.
“Ini suatu praktik dan inisiatif baik untuk membangkitkan semangat agar bisa lebih giat lagi dalam kita membangun suatu nilai kepercayaan dengan melibatkan guru-guru lintas agama. Jadi sangat berpengaruh signifikan untuk menanamkan pemahaman yang benar terkait fenomena ancaman radikalisme dan terorisme,” kata Bupati Muda Mahendrawan saat membuka kegiatan.
Muda menjelaskan radikalisme dan terorisme biasanya dimulai dari rasa ketidakpuasan yang berakhir pada kekecewaan. Hal itu menurutnya disebabkan karena adanya proses berpikir yang salah.
“Karena itu, kamping keberagaman ini adalah suatu langkah yang dilakukan untuk membangun rasa kepekaan, kemanusiaan, dan solidaritas,” ujarnya.
Muda menyebut apa yang dilakukan FKPT sangat strategis. Sebab dapat membina generasi muda lintas agama dengan pendekatan yang tepat.
“Saya kira yang dilakukan oleh FKPT ini adalah bentuk-bentuk yang lebih bisa masuk untuk mempercepat upaya menangkal paham radikal dan terorisme,” ucapnya.
Ketua FKPT Kalimantan Barat Wajidi Sayadi mengatakan kegiatan kamping keberagaman merupakan bagian dari program rutin FKPT Kalbar. Di mana pada tahun ini khusus bidang agama, sosial, dan budaya yang menyasar guru-guru lintas agama mulai tingkat TK/PAUD hingga SMA dan Madrasah Aliyah.
“Nah, salah satu materinya itu selain dari materi tentang bagaimana menangkal paham radikal dan terorisme, mereka juga dilatih mereka membuat bahan ajar yang di dalamnya diisi dengan konten-konten yang menghindari paham-paham kekerasan,” terangnya.
Wajidi mengungkapkan saat ini penyebaran paham radikal dan terorisme sudah masuk ke ruang-ruang media sosial yang gampang diakses oleh generasi Z atau kaum muda mulai SD-SMA.
“Jadi itulah yang kita harapkan dengan kegiatan ini bahwa sejak dini mereka tahu tentang betapa bahayanya paham radikalisme,” tegasnya. (sym)
Discussion about this post