– Kawat layangan kembali hantam jaringan listrik di dekat kantor Bupati Kubu Raya pada Sabtu (18/4/2020) sore. Kejadian ini sebabkan padam listrik di daerah Jalan Arteri Supadio, Jalan Parit Haji Muhsin, Jalan Nurul Huda dan sekitarnya.
“Saya melihat ada kawat layangan yang melintas di jaringan listrik dekat kantor Bupati Kubu Raya, tak lama terdengar ledakan disertai percikan api, suaranya cukup keras sekali,” cerita Hambali, warga Jalan Wonodadi 1, Kubu Raya.
Pria 38 tahun tersebut menjelaskan, akhir-akhir ini mulai marak warga yang bermain layangan. Sehingga sudah sangat meresahkan warga. Dikatakannya, mereka yang bermain layangan itu seolah tak punya hati nurani, sebab gara-gara kegemaran mereka tersebut banyak yang dirugikan.
Selain mengganggu aliran listrik yang mengakibatkan padam, kata Hambali, pastinya juga mengancam keselamatan jiwa warga yang kebetulan melintas di jalan. Benang layang-layang apalagi yang bertali kawat bisa menjerat lehar para pengendara motor dan pastinya akan mengancam keselamatan jiwa mereka.
Baca juga:Â PLN: Jangan Mudah Percaya Promo Alat Penghemat Listrik
Hal serupa juga terjadi pada Jumatt (17/4/2020). Kabel saluran udara tegangan menengah (SUTM) di Jalan Adisucipto putus akibat tali layangan. Kejadian tersebut sebabkan padam listrik. Butuh waktu satu jam Petugas PLN lakukan perbaikan dan menormalkan aliran listrik yang padam.
Gangguan listrik yang disebabkan kawat layangan juga sering terjadi di Kota Pontianak dan sekitarnya. Menurut pantauan PLN, masih banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang bermain layangan di sore hari. Seperti di daerah Siantan, Kota Baru, Sei Jawi, Jeruju, Ampera, dan lokasi lainnya.
Baca juga:Â Amankan Pasokan Listrik, PLN UP3B Kalbar Lakukan Inspeksi Rutin Jalur Transmisi
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sangat menyesalkan masih banyak warga yang belum sadar akan bahaya bermain layangan. Untuk itu, pihaknya melalui Satpol PP Kota Pontianak akan terus melakukan razia untuk menertibkan para pemain, penjual bahkan pembuat Layangan.
“Dalam situasi pandemi Covid-19, anak-anak ini kita liburkan aktivitas belajar di sekolah agar bisa tetap berada di rumah, malah pada main layangan. Kita akan intensifkan lagi razia dan menindak tegas para pembuat, panjual, dan pemain layang-layang,” tegas Edi.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari mengatakan kawat layangan menjadi penyebab utama gangguan listrik di Kota Pontianak, Kubu Raya dan sekitarnya. Keberadaannya sudah sangat meresahkan karena mengancam keberlangsungan pasokan listrik ke rumah-rumah pelanggan.
“Kami berharap dukungan dan kepedulian warga untuk bersama-sama menjaga keandalan pasokan listrik, minimal dengan cara tidak bermain layangan,terutama yang bertali kawat,” imbuhnya.
“Sekuat apapun kami berusaha menjaga keandalan pasokan listrik, namun jika masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan masih tetap bermain layangan pastinya usaha kami tersebut tidak akan bearti apa-apa,” sambung Didi. (m@nk)
Discussion about this post