– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang menyiapkan penambahan kamar untuk isolasi mandiri Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di Mess Diklat BKPSDM Sintang di Komplek Gedung Serbaguna Sintang. Saat ini rumah isolasi ini sedang dalam proses pengerjaan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Sintang.
Guna memastikan sejauh mana progres pengerjaan, Bupati Sintang Jarot Winarno meninjau langsung ke lokasi, Senin (4/5/2020) siang. Jarot didampingi Kadis Perkim Sintang Zulkarnain dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Sintang.
Bupati di sela-sela penijauan mengatakan penambahan ruang isolasi mandiri di Mess Diklat BKPSDM Sintang ini disiapkan untuk OTG yang berdasarkan rapid test hasilnya reaktif. Terutama bagi mereka yang kontak erat dengan penderita Covid-19.
“Kalau dia kontak erat dengan Covid-19 dari hasil penelusuran, kemudian hasil rapid test reaktif, kita isolasikan di sini. Kemudian yang nda bisa diisolasi mandiri di rumah,” ujarnya.
Jarot mengatakan, warga yang reaktif bisa isolasi mandiri di rumah. Asal dia mampu disiplin.
“Kalau kita nda yakin dia nda bisa disiplin kita isolasikan di sini. Kita isolasilah semuanya selama dua minggu sambil menunggu hasil swab tenggorokan,” kata Jarot.
Baca juga: Data Soal Covid-19 Harus Lengkap, Askiman: Informasi Jangan Ditutupi
Bupati menjelaskan, saat ini OTG yang sedang menjalani isolasi mandiri di Mess Diklat ada 19 orang, terdiri atas 8 perempuan dan 11 laki-laki.
“Ya kita jaga-jaga siapin lebihlah kamar. Siang ini bertambah 6 kamar lagi, besok bisa bertambah 6 lagi, jadi akan bertambah 12 kamar yang ada sekarang,” jelas Jarot.
Selain itu, kata dia, saat ini juga disiapkan kamar khusus bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang turut diisolasi lantaran reaktif berdasarkan rapid test.
“Satu kasus kusus ODGJ reaktif. Anamnesa dari Malaysia jalan kaki, tapi kan kita akan analisa ulanglah ya,” ungkap Jarot.
Jarot kembali menjelaskan bahwa hasil reaktif berdasarkan rapid test itu belum tentu positif Covid-19. Namun ada antibodi atau kekuatan tubuh seseorang melawan Covid-19. Dan yang pasti orang tersebut sudah ada kontak dengan positif Covid-19.
“Kita takut meskipun antibodinya sudah ada, tapi kemungkinan corona juga ada, kita swab tenggorokannya sambil nunggu hasil swab kita isolasilah di sini selama 14 hari,” pungkas Jarot.
Sementara itu, Kadis Perkim Sintang Zulkarnain mengatakan pihaknya saat ini sedang menyiapkan 24 kamar yang nantinya akan digunakan untuk isolasi mandiri Covid-19. Ukuran kamar 3×3 meter untuk ditempati satu orang saja. Sementara yang tersedia saat ini di Mess Diklat BKPSDM hanya 10 kamar saja. Untuk itulah pihaknya diminta Bupati menyiapkan kembali penambahan kamar tersebut.
“Dari 24 kamar, enam sudah jadi, masih 18 kamar yang kita kerjakan lagi, mudah-mudahan Rabu ini kita bisa menyelesaikan 24 kamar yang di targetkan,” katanya.
Baca juga: Sosialisasi di Sungai Tebelian, Askiman Apresiasi Kecamatan Cepat Tanggap Pulangkan WNA
Kemudian pihaknya juga menyiapkan satu kamar khusus untuk satu warga yang berkebutuhan khusus. Dimana berdasarkan rapid test oleh Dinas Kesehatan Sintang hasilnya reaktif. Sehingga akan diisolasi mandiri di tempat ini.
“Kita juga akan menyiapkan bekas kantor BKPSDM di belakang kalau kasus ini terus berkembang, di situ bisa sampai 60 orang,” ujarnya.
Zulkarnain mengungkapkan yang menjadi kendala pihaknya yakni susah mencari tukang untuk mengerjakan penambahan kamar tersebut. Hal itu di sebabkan stigma terhadap pasien Covid-19 di lingkungan masyarakat.
“Karena banyak tukang menghindar ketika kita tawarkan untuk mengerjakan ini, ada yang masih berani itulah yang kita pergunakan ada 4 orang, cuman kita juga masih mencari, minimal 10 oranglah agar target kita ini cepat selesai,” pungkasnya. (m@nk)
Discussion about this post