
– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara masih fokus dalam penanganan pandemi Covid-19. Tahap awal saja, Pemkab Kayong Utara harus memangkas anggaran sebesar Rp67 milar di APBD 2020.
“Belum lagi turunnya Dana Bagi Hasil (DBH) dan defisit keuangan yang dialami pemerintah pusat, menyebabkan dampak di seluruh pemerintah dari provinsi sampai ke kabupaten/kota. Bahkan kita dituntut sampai dengan 50 persen anggaran fisik APBD untuk penanganan Covid-19,” terang Wakil Bupati Kayong Utara Effendi Ahmad saat melakukan sosialisasi air bersih dan sanitasi di Desa Dusun Kecil dan Desa Dusun Besar, Kecamatan Pulau Maya, Sabtu (4/7/2020).
Effendi mengatakan saat ini masyarakat memang kesusahan karena minimnya infrastruktur yang memadai. “Untuk itu saya akan memanggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perkim LH untuk membahas ini,” katanya.
Walaupun begitu, tambah Effendi, beberapa infrastruktur lain seperti Puskesmas telah di bangun di Desa Dusun Besar pada tahun lalu. “Kami saat ini tinggal mendatangkan dokter untuk bertugas disana,” tambah Wabup.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kayong Utara, Saptardo mengatakan kegiatan sosialisasi ini dilakukan dalam rangka program akan turunnya program air bersih yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) cadangan di Desa Dusun Kecil dan Dusun Besar.
“Ini sengaja kita sosialisasikan lebih dahulu, agar masyarakat tahu akan keberadaan program dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Melalui anggaran DAK 2021 untuk sanitasi bahwa Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kayong Utara mengusulkan bantuan septic tank ramah lingkungan skala individual untuk warga yang belum memiliki akses sanitasi berupa MCK. Ini adalah program berkelanjutan yang akan terus dilaksanakan hingga tahun 2023 untuk menuntaskan program nasional yaitu universal akses. (lud)
Discussion about this post