JURNALIS.co.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) telah berhasil mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada Gardu Induk (GI) 150kV Sandai yang berlokasi di Desa Muara Jekak, Kelurahan Muara Jekak, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
General Manager PLN UIP KLB, Muhammad Dahlan Djamaluddin mengatakan, GI 150 kV Sandai dengan kapasitas 30 MVA ini merupakan proyek strategis yang akan memperkokoh keandalan sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan Barat.
“Terbitnya SLO ini menjadi penanda adanya pengakuan formal suatu instalasi kelistrikan kita telah berjalan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan serta dinyatakan aman untuk beroperasi. Hal ini juga bermanfaat untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan yang beroperasi sesuai Standard Keselamatan berlaku,” ungkapnya, Selasa (05/03/2024).
“PLN dengan ini siap untuk selalu memperkokoh keandalan dari sistem kelistrikan di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Barat dengan hadirnya GI 150 kV Sandai,” lanjut Dahlan.
Penjelasan lebih jauh, Dahlan mengatakan bahwa keberhasilan penyelesaian proyek sistem kelistrikan ini tidak lepas dari kerja sama serta dukungan penuh dari seluruh stakeholder PLN. Khususnya dalam pelaksanaan konstruksi, proyek strategis nasional ini berhasil selesai dengan Zero Accident atau Nihil Kecelakaan Kerja.
Proses penerbitan SLO ini dilaksanakan setelah melalui seluruh rangkaian dari pemberian tegangan atau energize, pengujian peralatan (komisioning) yang ditandai dengan terbitnya Rekomendasi Laik Operasi dari pihak Lembaga Inspeksi Teknik.
“Jaminan operasi kelistrikan ini ditandakan dengan lingkup Trafo Bay tenaga 150/22 kV–30 MVA,” pungkas Dahlan.
Sejalan dengan Dahlan, Oki Hermawan selaku Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) KLB 1, menyampaikan bahwa PLN Group dan stakeholder terkait sangat berperan dari awal pelaksanaan hingga rampungnya proyek ini.
Di ujung penjelasannya, Oki berharap hadirnya GI 150 kV Sandai ini tidak hanya memperkokoh keandalan sistem kelistrikan di Kalbar, tetapi juga berdampak pada geliat ekonomi dan industri untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selanjutnya PLN UIP KLB juga menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat yaitu melalui proyek SUTT 150 kV Sandai – Tayan dan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara. Interkoneksi bertujuan agar setiap sistem kelistrikan di Kalimantan dapat terhubung dan saling menopang satu dengan lainnya.
“Kami masih membutuhkan kerjasama semua lini, baik stakeholder PLN dan seluruh lapisan masyarakat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah untuk merampungkan Sistem Interkoneksi Kelistrikan Kalbar dan Kalteng ini, kita satukan visi untuk pulau Kalimantan terang dan lebih sejahtera,” tutup Dahlan. (hen)
Discussion about this post