– Bupati Melawi melakukan launching pelayanan 24 jam, serta peninjauan pengembangan lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik PDAM Tirta Melawi, Rabu (31/3/2021) di Desa Tanjung Lay Kecamatan Nanga Pinoh, kegiatan di hadiri Ketua DPRD Melawi, Wakil Bupati Melawi, Perwakilan sarana pemukiman Kalbar, sejumlah anggota DPRD serta sejumlah undangan. Pelayanan 24 jam tersebut merupakan upaya PDAM Tirta Melawi untuk memberikan pelayanan yang lebih prima.
Direktur PDAM Tirta Melawi, Agus Darius mengatakan, pelayanan 24 jam ini menjadi salah satu program di tahun 2020 dan baru kita laksanakan di tahun 2021. Pelayanan ini sudah di uji coba dari 1 Maret sampai 30 Maret.
“Semua pegawai sudah melaksanakan tugas dan komitmen untuk distribusi 24 jam. Tahun lalu kami sudah launching pelayanan pembayaran 24 jam. Pelayanan 24 jam ini diperlukan karena penyesuaian tarif. Kami berkomitmen seluruh karyawan, akan mendistribusikan air selama 24 jam,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ia menerangkan, kondisi umum PDAM Tirta Melawi hari ini, di kota Nanga Pinoh memiliki Instalasi Pengolahan Air 40 liter perdetik, 20 liter per detik dan 30 liter perdetik. Dan untuk di Nanga Pinoh hanya sekitar 20 Persen terjadi kebocoran. Total semua pelanggan di Melawi sebanyak 9419. Kita berharap pelanggan ini bisa dipertahankan.
“Dalam kota Nanga Pinoh berjumlah 6.301 pelanggan. Diperkirakan tahun ini bertambah berjumlah 6801. Artinya tahun 2022, Nanga Pinoh hanya bersisa 399 sambungan rumah. Tahun depan kapasitas kita sudah Habis. Sementara untuk Kecamatan lainnya, IPA yang menipis yakni Menukung, kapasitas 5 liter perdetik, pelanggan 515 pelanggan. Artinya sudah over kapasitas 115 pelanggan. Namun sampai sekarang masih mampu melayani pelanggan. Untuk itu kami mengusulkan untuk IPA Menukung untuk dilakukan pengembangan IPA,” ungkapnya.
Sementara, untuk Sayan, Kota Baru dan Sokan, masing masing 10 liter perdetik masih tersedia.
Tahun ini juga, melalui Perkim, akan membangun IPA Belimbing Hulu. Hanya 2 Kecamatan yang belum, Pinoh Selatan dan Tanah Pinoh Barat. Semoga kedepan semua kecamatan bisa terpenuhi semuanya.
Ditempat yang sama Kepala Satuan kerja pelaksana Sarana dan Prasarana Permukiman Wilayah 2 Kalbar, Uray Asikin, menyampaikan air bersih sebagai hak asasi manusia, artinya wajib dipenuhi pemerintah di daerah. Sejalan dengan UU 23 tahun 2014. “Capaian air minum Melawi sesuai data BPS baru sekitar 44 persen berada jauh dari capaian Provinsi yang berada di angka kurang leboh 77 persen. Artinya perlu dilakukan peningkatan,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa menyampaikan, launching tentang pelayanan pendistirubusian air 24 jam terus menerus, yang mana dulunya hanya 16 – 18 jam per hari, dan peninjauan lokasi rencana pembangunan IPA 60 liter per detik, dikarenakan semakin banyaknya permintaan masyarakat yang ingin menjadi pelanggan PDAM. Namun pada saat ini kapasitas yang sudah ada tidak mampu lagi melayani atau menambah konsumen terutama mengenai air bersih.
“Maka untuk itu PDAM Melawi mengusulkan pembangunan IPA 60 liter per detik di Tanjung Lay yang mana lahannya sudah kami siapkan. Semoga dengan penambahan kapasitas, pelayanan pendistribusian air selama 24 jam dapat terus menerus dilaksanakan demi kepuasan pelanggan, serta kebutuhan air bersih tercapai,” paparnya.
Bupati juga berharap, dengan dilaunching pelayanan 24 jam, PDAM Tirta Melawi dapat mendukung visi dan misi Bupati Melawi yakni adil, pantas, hebat agar dapat bersinergi menuju cakupan pelayanan air bersih yang merata di kabupaten Melawi, sampai ketingkat kecamatan yang belum tersedia PDAM. “Agar dapat mewujudkan target Millenium Development Goals (MDGs) yakni pemenuhan kebutuhan air bersih dapat menjangkau 80 persen masyarakat,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga minta kepada direktur, agar yang menjadi prioritas di 11 kecamatan, harus dapat pelayanan air bersih. “Untuk itu kebutuhan data terhadap hal yang berkaitan dengan air berasih sangat terpenting. Selama ini kelemahan kita Melawi itu data, nanti tolong koordinasi dengan Perkim dan Bappeda,” pintanya.
Bupati juga meminta PDAM lebih profesional lagi. Baik melakukan evaluasi kinerja karyawan maupun dalam melakukan pelayanan jaringan.
“Jangan sungkang-sungkan untuk mengevaluasi, karyawan. Karyawan yang berprestasi beri rewards, dan yang malas kasi teguran. Kemudian, saya ingatkan juga kepada PDAM, agar jika melakukan penggalian, dilakukan perbaikan kembali seperti semua. Sehingga launching hari ini tidak hanya terkesan seremonial,” pungkasnya. (Ira)
Discussion about this post