Jurnalis.co.id – Kebakaran yang menewaskan satu keluarga di Dusun Sungai Biawak, Desa Menawai Tekam, Kecamatan Belitang Hilir, Sekadau, Senin malam (27/1/2020) diduga berasal dari api pelita. Pasangan suami istri beserta seorang anaknya terjebak kobaran api di dalam kamar.
“Kebakaran menghanguskan rumah milik Yulianus Subeh. Kejadian sekitar pukul 19.30 WIB,” kata Kapolres Sekadau, AKBP Marupa Sagala, Selasa (28/1/2020).
Kebakaran hebat itu tak hanya mewaskan Yulianus Subeh, 55. Istrinya bernama Bunga, 47, dan anaknya Eligia, 11, ikut terpanggang.
“Anggota kami mendapatkan laporan dari warga bahwa terjadi kebakaran. Saat itu Kapolsek Belitang Hilir bersama anggota langsung ke lokasi,” ujar Marupa.
Peristiwa ini pertama kali diketahui seorang warga yang hendak ke sungai melihat api dari rumah korban. Warga tersebut langsung berteriak dan mengundang yang lain berdatangan ke rumah korban.
“Api sudah besar dari dalam rumah korban,” jelasnya.
Warga berteriak memanggil korban. Tetapi tidak ada jawaban. Ada dua orang yang merupakan tetangga korban berusaha mendobrak pintu untuk memadamkan api.
“Tapi tidak bisa,” ucapnya.
Warga lantas berusaha mendobrak jendela depan sebelah kiri rumah korban. Untuk masuk lewat jendela.
“Namun, api di bagian kamar belakang rumah korban semakin membesar,” tukasnya.
Sementara warga lainnya yang mengetahui ada kebakaran terus mendatangi rumah korban. Bahu membahu mereka memadamkan api.
“Api baru bisa dipadamkan pukul 20.40 WIB,” ungkap Marupa.
Saat ini kepolisian telah memasang police line dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di TKP, terdapat pelita yang berada di depan pintu kamar korban.
Kemudian ada jeriken tempat minyak yang jaraknya kurang lebih setengah meter dari jarak pelita. Di samping pelita ada tumpukan pakaian.
“Sehingga titik api diperkirakan berasal dari pelita yang merambat ke tumpukan pakaian,” ulasnya.
Dijelaskannya, diduga api membesar dan merambat ke pintu kamar korban yang terbuat dari bahan kayu. Jika melihat posisi korban diperkirakan keluarga itu berusaha keluar, tetapi tidak bisa.
“Karena api di depan pintu kamar masuk sudah membesar,” tuturnya.
Sedangkan jendela kamar terkunci mati menggunakan paku. Hingga akhirnya ketiganya meninggal dunia terpanggang.
“Saat ini masih penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Marupa. (suk)
Discussion about this post