– Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ketapang mengumumkan secara resmi adanya seorang warga masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia, Sabtu (28/3/2020).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang, Rustami mengatakan, pria yang meninggal dunia tersebut sebelumnya merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kelurahan Kauman Kecamatan Benua Kayong. Pada Jumat (20/3/2820) yang bersangkutan sempat memeriksakan kesehatan di Puskesmas Tuan-Tuan, Benua Kayong. Dia mengeluh batuk pilek dan demam tanpa ada sesak napas.
“Yang bersangkutan baru datang dari Malaysia. Dia juga mengaku sempat menjalani karantina selama 14 hari di Malaysia,” terang Rustami saat menggelar konferensi pers, Sabtu (28/3/2020).
Rustami melanjutkan, adapun riwayat sakit Almarhum yakni hipertensi. Saat diperiksa, selain mengeluh batuk, pilek dan demam, tekanan darahnya mencapai 120. Sehingga ditetapkan sebagai ODP, kemudian dikarantina mandiri.
Sesuai prosedur, warga tersebut dilakukan pemantauan dari tim medis. Hari pertama yakni 21 Maret, dimana demamnya berkurang namun batuk dan pilek masih ada, saat itu tidak ada mengeluh sesak nafas.
“Sedangkan hari kedua dan ketiga, 22 dan 23 Maret, demamnya sudah tidak ada. Tapi batuk dan pilek masih tetap, dia juga tidak ada mengeluh sesak nafas,” lanjutnya.
Kemudian, dihari keempat pemantauan atau 24 maret, batuk dan pilek berkurang. Dihari kelima, 25 Maret batuk dan pilek berkurang, namun merasa nyeri pada pinggang. Dan dihari keenam, 26 maret demam sudah tidak ada, akan tetapi ada batuk berdahak.
Dihari ketujuh atau 27 maret, sekitar pukul 11.00 WIB yang bersangkutan mengalami sesak nafas disertai batuk berdahak dan nyeri pada hulu hati, terutama saat berbaring. Ketika diperiksa, tekanan darah mencapai 200 per 109 sehingga dilakukan terapi penanganan oleh tim.
“Sekitar pukul 15.30 WIB, sesak nafasnya semakin kuat beserta tekanan darahnya, sehingga dikoordinasikan ke dokter penanggung jawab, yakni Spesialis Paru dan dinyatakan PDP untuk kemudian dirujuk ke Agoesdjam,” papar Rustami.
Plt Direktur RSUD Agoesdjam Ketapang, dr Herman Basuki membenarkan adanya pasien meninggal yang sebelumnya merupakan (ODP. Menuru dia, pasien dirujuk ke rumah sakit sekitar pukul 17.52 WIB.
“Ketika sampai di IGD langsung diterima oleh dokter. Dalam pemeriksaan tidak ada respon, kemudian didorong ke ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan masih juga tidak ada respon. Ternyata diketahui waktu dijalan sudah tidak ada nadinya lagi, jadi waktu kematian sekitar pukul 18.35 WIB,” jelasnya di sela-sela konferensi pers.
Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Ketapang, Farhan mengaku saat ini Almahum telah dikebumikan di pemakaman umum Desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan. Penanganannya sesuai standar aturan.
“Pihak terkait juga terus melakukan upaya dengan penyemprotan disinpektan di lokasi karantina mandiri almahum dan di sekitarnya,” ucap Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Ketapang ini.
Farhan menerangkan, Almahum sebelumnya masuk daftar ODP. Lantaran diketahui baru pulang dari Malaysia dan setelah dilakukan pengecekan kesehatan tim medis.
“Sebelum yang bersangkutan meninggal, statusnya meningkat menjadi Pasien Dalam Pemantauan atau PDP,” terangnya.
Sebagai upaya selanjuynya, dia mengaku jika pihaknya mendata santri di lokasi karantina Almahum dan memantau kesehatan para santri. Serta membawa seorang teman Almahum di lokasi pondok ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. (lim)
Discussion about this post