
JURNALIS.co.id – Capaian selama 16 tahun Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bukan kerja orang per orang. Tetapi semua elemen di Kubu Raya secara gotong-royong yang luar biasa.
“Contoh jalan poros kabupaten sepanjang 646 KM lebih, selama lebih kurang 16 tahun, kita sudah bisa bangun dalam kondisi mantap sebesar 70 persen. Dan saat ini sisa 30 persen. Pembangunannya jalan tinggal sedikit, karena kita lihat panjang luasan wilayah yang cukup luas yang tersebar di sembilan kecamatan,” terang Sekretaris Daerah Kubu Raya Yusran Anizam saat memberi arahan di Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan Kuala Mandor B, Kamis (12/01/2023) di Aula Kantor Camat Kuala Mandor B.
Begitu pula dengan jalan poros kecamatan, jalan lingkungan dan lain sebagainya secara bertahap dilakukan terus setiap tahun dialokasikan anggaran.
“Yang terbesar memang di infrastruktur. Dari undang-undang mengamanatkan, untuk infrastruktur itu kita anggarkan minimal 25 persen dan alokasikan sampai 42 persen untuk infrastruktur,” ujarnya.
Untuk tahun 2023, kata Yusran, Pemkab Kubu Raya alokasikan 964 titik jalan lingkungan yang tersebar di 123 desa.
“Jadi kalau dirata-ratakan satu desa itu ada 8 titik jalan lingkungan yang akan dibangun, di rehab di 2023 ini,” jelasnya.
Untuk jalan poros kabupaten, dialokasikan atau dibangun lebih kurang 43 titik.
“Kita berharap dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, bisa ikut berkontribusi juga untuk membangun infrastruktur di Kubu Raya yang luas ini,” harapnya.
Yusran menuturkan untuk sektor pendidikan, amanah Undang-Undang minimal 20 persen. Namun, Pemkab Kubu Raya mengalokasikan 32 persen. Sementara sektor kesehatan amanah undang-undang minimal 10 persen, tapi dialokasikan 12,3 persen.
“Karena kebijakan bupati, sesuai dengan visi misi alokasi anggaran ini benar-benar diprioritaskan untuk peningkatan infrastruktur pelayanan dasar masyarakat,” ucapnya.
Sementara Camat Kuala Mandor B, Nurwanti mengatakan kegiatan Rakor ini sudah dilaksanakan secara rutin yang dimulai dari tahun 2022.
“Kami mencoba tidak hanya dilakukan di kecamatan, namun dilakukan di desa-desa. Dilakukan di desa, agar para Kades melihat melakukan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) terhadap desa-desa yang ada di Kecamatan Kuala Mandor Sendiri,” ungkapnya.
Nurwanti menambahkan di tahun 2022 Rakor sendiri dilaksanakan setiap dua bulan sekali di masing-masing desa.
“Alhamdulillah di tahun 2023 ini, awal Rakor itu dihadiri Sekda Kabupaten. Kami sangat bersyukur, ini merupakan penghormatan yang tinggi. Kami juga menyampaikan, di Kuala Mandor B ini melakukan tes perangkat desa yang diamanatkan, bahwa kecamatan boleh melaksanakan. Alhamdulillah, seperti Desa Padi Jaya yang sudah kita laksanakan. Besok jumat Desa Retok dalam proses dan dilanjutkan Desa Kuala Mandor A. Jadi seleksi sudah dilaksanakan di Kecamatan,” pungkas Nurwanti. (sym)
Discussion about this post