– Dalam rangka mengedukasi masyarakat untuk menghasilkan pekerjaan infrastruktur berstandar dan berkualitas baik, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Kapuas Hulu melalui Bidang Jasa Konstruksi melakukan pembinaan kepada desa-desa, terutama untuk jenis pekerjaan beton.
Kegiatan perdana di awal tahun 2020 ini dilakukan bertahap. Tahap pertama baru dimulai beberapa desa di sejumlah kecamatan jalur selatan Kabupaten Kapuas Hulu. Di antaranya Desa Beringin, Bugang, Riam Panjang, kemudian Desa Sasan, Desa Nanga Danau dan Desa Temuyuk.
Kepala Bidang Jasa Konstruksi DPUBMSDA Kapuas Hulu, Marthen menjelaskan, kegiatan pembinaan jasa konstruksi ini merupakan bagian kegiatan rutin. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, Pasal 85 tentang Partisipasi Masyarakat.
Baca juga:Â Jangan Remehkan Covid-19, Masyarakat Kapuas Hulu Diminta Patuhi Imbauan Pemerintah
“Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengawasan, penyelenggaraan jasa konstruksi, dan dapat mengakses informasi dan keterangan terkait dengan kegiatan konstruksi, yang merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan masyarakat desa,” terang Marthen, Rabu (1/4/2020).
Dalam pembinaan jasa konstruksi di desa – desa, Marthen mengatakan pihaknya tidak hanya menyampaikan materi, tetapi langsung dipraktekkan bersama para peserta, terutama pengelola kegiatan di desa. Kemudian masyarakat pekerjaa konstruksi itu sendiri.
“Kita sampaikan ke masyarakat peserta tentang perencanaan campuran beton, dan pengendalian mutu serta perencana mix design. Selanjutnya mereka langsung praktek pencampuran beton dan pembuatan benda uji kubus,” paparnya.
Baca juga:Â Dikunjungi Inspektur V Kemenkeu, Nasir Beberkan Kendala Pembangunan di Kapuas Hulu
Dengan adanya pembinaan jasa konstruksi itu, Marthen berharap masyarakat desa mampu melakukan kegiatan pembinaan serta pelaksanaan jasa konstruksi yang sesuai standar.
“Kemudian mereka memahami dan selanjutnya mengaplikasikan pekerjaan infrastruktur di desa, sehingga mutu konstruksi sesuai mix design formula dengan hasil yang baik,” harap Marthen.
Kegiatan tersebut, kata Martehan, disambut antusias peserta, karena mereka mendapatkan ilmu dan pemahaman yang benar, dalam menghasilkan pekerjaan infrastruktur yang berkualitas.
“Maka dalam setiap desa itu, pertemuan dihadiri puluhan peserta, terutama para pengelola kegiatan di desa, kemudian para pekerja atau tukang yang biasa melakukan pekerjaan di desa itu sendiri,” pungkas Marthen. (dRe)
Discussion about this post