– Pandemi virus corona yang masih mewabah di Indonesia juga berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali pembangunan infrastruktur di daerah.
Pemerintah pusat terpaksa membatalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sebelumnya telah dianggarkan untuk menangani pembangunan infrastruktur di daerah, kecuali Dana Alokasi Umum (DAU).
Baca juga: Lasarus: Pemerintah Pusat Bangun Beberapa Jembatan di Kapuas Hulu
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Kapuas Hulu mengungkapkan, di kabupaten tersebut semuanya ada delapan paket proyek yang didanai menggunakan DAU bisa direalisasi tahun ini. Delapan paket tersebut akan memasuki proses pelelangan.
“Harusnya DAK – DAU kita tayangkn bersama, namun karena pandemi Covid-19, maka kita jalankan DAU saja, jadi DAK dipending,” terangnya.
Adapun delapan paket yang dianggarkan dari DAU diantaranya untuk pekerjaan ruas jalan Nanga Lot- Nanga Luan senilai Rp 2 miliar, ruas jalan Menendang – Nanga Temenang Rp 5 miliar, ruas jalan Bongkong – Dangkan Rp 5 miliar, ruas Mataso Ulak Pauk Rp2,8 miliar.
Baca juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Puskesmas Suhaid Bagikan Vitamin C
Berikutnya ruas jalan Nanga Danau – Nanga Bunut Rp 10 miliar lebih, dalam kota kecamatan Nanga Bunut sebesar Rp 3,2 miliar, ruas jalan Nanga Manday – Nanga Embaloh Rp 5,5 miliar dan Nanga Boyan – Nanga Suruk Rp1,8 miliar,” paparnya.
Terkait dengan pembatalan DAK, pria disapa Boby ini meminta masyarakat di lokasi pembangunan bersabar. Tapi dapat memahami kondisi pandemi virus corona saat ini.
“Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa paket DAK tersebut dipending, kemudian kita juga sampaikan melalui surat resmi ke kecamatan untuk disampaikan ke masyarakat,” pungkas Boby. (dre)
Discussion about this post