
Daud ‘Cino’ Yordan masih menjadi petinju kebanggaan Indonesia. Jabatan Senator yang sebentar lagi diemban tidak menghentikan langkahnya kembali naik ring. Akan meladeni petinju Argentina, bagaimana persiapannya?
Bakri Rahman, Kayong Utara
TIDAK lama lagi Kalimantan Barat jadi saksi pertarungan petinju kelas dunia. Laga akan berlangsung di Kota Pontianak. Tepatnya, di GOR Terpadu Pontianak pada 07 September 2024.
Bertajuk ‘Laga Khatulistiwa’. Yang akan bertarung petinju Kabupaten Kayong Utara. Petinju kebanggaan Indonesia, Khususnya Kalbar.
Ya, dia adalah Daud ‘Cino’ Yordan. Pemegang sabuk WBC Asian Boxing Council Silver Super Lightweight 63,5 kilogram. Pria kelahiran 10 Juni 1987 ini ditantang petinju asal Argentina, Juan Hernan Leal. Keduanya berduel untuk memperebutkan gelar juara dunia International Boxing Association (IBA).
Pertarungan semakin dekat. Berbagai persiapan terus dilakukan Daud Yordan. Tak ingin meremehkan lawannya, Daud Yordan berlatih dengan serius.
“Saya melihat petinju Argentina itu (Juan Hernan Leal, red) sangat bagus, banyak petinju Argentina sangat luar biasa bagusnya,” kata Daud Yordan ditemui JURNALIS.co.id saat sedang berlatih, Selasa (13/08/2024)
Tak perlu jauh-jauh berlatih. Cukup di kampung halaman sendiri. Apa lagi, Daud Yordan punya sasana sendiri di Kota Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Namanya, Daud Boxing Club.
Daud Yordan tetap mempercayakan abang kandungnya sebagai pelatih. Damianus Yordan. Yang juga mantan petinju profesional kebanggaan Indonesia.
Tak hanya abang kandungnya yang mendampingi hari-hari Daud Yordan berlatih. Ada pula petinju luar Kalbar untuk latih tanding (sparing). Di antaranya, Ongen Saknosiwi, petinju asal Ambon. Ada juga petinju luar negeri asal Afganistan, yaitu Hasib Hasbullah.
“Dari berbagai video yang saya lihat, dia (Juan Hernan Leal, red) cukup memiliki penampilan yang cukup hebat, bahkan dia terbiasa bertarung sepanjang ronde,” ucap Daud Yordan.

Saat ini, Daud Yordan masuk pada tahapan persiapan khusus, yaitu latih tanding. Melawan petinju dalam negeri maupun luar negeri secara bergantian. Rata-rata 8 sampai 10 ronde setiap jadwal sparing.
Daud Yordan menilai setiap petinju memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Menghadapi petarung yang terbiasa bertarung sepanjang ronde, dia harus matang dan kuat.
“Kekurangan dan kelebihan petinju pasti ada ya,” ucapnya.
Daud Yordan tentu tidak akan menganggap remeh lawannya. Apa lagi, Juan Hernan Leal lebih muda enam tahun darinya. Petinju Argentina tersebut saat ini berusia 31 tahun.
Dari sisi jam terbang tinju dunia profesional Daud Yordan lebih tinggi. 47 naik ring. Beda jauh dengan Juan Hernan Leal yang cuma 20 kali naik ring tinju dunia profesional.
“Kalau bicara jam terbang, tentu tidak sebanyak saya. Namun, tidak bisa saya remehkan, karena tinju ini apapun bisa terjadi,” sebut Daud Yordan.
Mengingat kelebihan lawannya terbiasa bertarung ronde panjang, maka Daud Yordan tentu melakukan antisipasi. Dia akan melakukan penetrasi atau penekanan di awal ronde hingga berakhir.
Kemenangan harga mati. Apa lagi bertarung di publik sendiri. Tak peduli, apakah menang angka atau KO.
“Mudah-mudahan pertandingan ini sesuai dengan rencana saya, bisa memenangkan pertarungan dengan kemenangan angka ataupun KO,” harapnya.
Saat ini, Daud Yordan menjadi satu di antara petinju profesional yang masih dimiliki Indonesia. Berkat sumbangsihnya kepada negara dan daerah, dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dapil Kalbar. Dengan suara terbanyak atau nomor satu.
Di pertarungan ini, Daud Yordan kembali ingin mengharumkan nama Kalbar dan Indonesia. Dukungan dan doa dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia tetap dibutuhkannya. Dia mengajak seluruh para penggemar tinju tanah air, untuk datang dan menyaksikan langsung pertandingannya di GOR Terpadu Pontianak pada 07 September 2024.
“Minta dukungan dan doanya,” tutup Daud Yordan. (*)
Discussion about this post