– Guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha, PT Peniti Sungai Purun beralih menggunakan listrik PLN dengan layanan premium dengan kapasitas 2.180 kVA. Selebrasi penyalaan dilaksanakan di lokasi pabrik Jalan Raya Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah, Rabu (09/06/2021).
Perusahaan Agriculture pengolahan kelapa sawit ini mulai beroperasi sejak tahun 2017. Sebelumnya menggunakan mesin pembangkit sendiri (captive power) berkapasitas 3,5 MW berbahan bakar cangkang sawit.
Menurut Head Mill Operation PT Peniti Sungai Purun, David Okky Kosasih, produktivitas usaha yang terus meningkat tentunya membutuhkan pasokan listrik yang cukup besar. Dan PLN bersedia untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
“Menggunakan listrik PLN tentunya akan mendorong produktivitas usaha yang kami jalankan. Proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.
David mengatakan, sebelum menggunakan listrik PLN, pihaknya harus mengeluarkan biaya perawatan atau perbaikan mesin pembangkit sekitar Rp500 jutaan per tahun. Selain itu, biaya operasional yang juga mahal. Apalagi saat ini cangkang sawit harganya naik dan sulit untuk didapatkan, sehingga biaya operasional jadi semakin meningkat.
“Dengan menggunakan listrik PLN, biaya produksi kami jadi jauh menurun dan lebih efisien sehingga Kami berharap usaha yang kami jalankan dapat terus berkembang dan dapat melakukan ekspansi ke usaha lainnya,” tutur David bersemangat.
Sementara itu, General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan bisnis dan usaha agriculture di Kalimantan Barat dengan menjaga keandalan pasokan listrik.
Menurutnya, saat ini kondisi kelistrikan di Kalbar khususnya di sistem Khatulistiwa dalam kondisi yang sangat kondusif. Daya mampu pembangkit saat ini sebesar 568 MW. Sedangkan beban tertinggi kebutuhan listrik masyarakat berkisar 385 MW. Artinya PLN memiliki spare daya listrik sebesar 183 MW.
Dengan kelebihan daya listrik yang dimiliki PLN Kalbar saat ini, serta kualitas layanan yang baik, maka para pelaku bisnis dan usaha dapat terus meningkatkan produktivitas usahanya dengan aman dan nyaman.
“Kami berharap para pelaku usaha dapat lebih fokus pada pengembangan usahanya, biar kami yang urus listriknya,” pungkas Ari. (m@nk)
Discussion about this post