JURNALIS, co.id – Bupati Jember Haji Hendy Siswanto membuka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar dari calon Guru Penggerak Angkatan 9 di halaman Dinas Pendidikan di kawasan Jalan dr Soebandi Nomor 29 Jember.
Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar itu merupakan rangkaian akhir penilaian calon Guru Penggerak, sebelum diadakan evaluasi dan untuk selanjutnya dinyatakan lulus.
Dalam arahannya, Bupati Jember Haji Hendy mengatakan, Kabupaten Jember membutuhkan banyak guru penggerak. Mulai tingkat TK hingga Sekolah Menengah Atas.
“Di dalam mars guru penggerak tadi, ada kata-kata menghamba kepada murid. Esensinya, yaitu timbulkan kasih sayang kepada para murid. Sebab, rasa kasih sayang itu adalah dasarnya,” ucap Hendy, Kamis (24/4/2024).
Hal kedua yang diulas Bupati Hendy yaitu makna kata belajar untuk negeri. Bagi Guru Penggerak, artinya adalah bagiamana guru dapat menangkap passion dari muridnya.
Ketika guru tahu kemana kira-kira kesukaan muridnya, maka ia seharusnya mendorong untuk menemukan jalan untuk muridnya melangkah. “Pertemukan dengan pihak-pihak yang ahli di bidang yang ia sukai,” ujar Hendy.
Dengan semakin banyaknya guru penggerak, Hendy berharap, prestasi demi prestasi akan diraih oleh para murid di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Hadi Mulyono mengatakan, lokakarya 7 calon Guru Penggerak Angkatan 9 diikuti oleh 218 guru. Mereka telah mengikuti pelatihan, dan mentoring. Baik luring maupun daring.
Bersama para pendamping selama 6 bulan. Lokakarya tersebut merupakan hasil dari pendidikan selama mengikuti sekolah calon Guru Penggerak Angkatan 9 Adapun latar belakang mereka berasal dari PPPK, ASN dan swasta.
“Semoga ini menambah kekuatan bagi kami, di Kabupaten Jember dalam mengimplementasikan program merdeka belajar,” ucap Hadi.
Hadi melanjutkan, hingga saat ini, sudah ada 742 guru penggerak. Jika angkatan 9 lulus semua, maka di Jember akan ada 960 guru penggerak. Aangkatan 10 sedang berlangsung dengan peserta 179 orang guru.
Pemkab Jember menghargai guru penggerak. Dari guru SD yang telah lulus pada tahun sebelumnya, semua sudah diangkat menjadi Kepala Sekolah. Selain it, Guru Penggerak juga berhak mengikuti seleksi untuk menjadi pengawas sekolah. Kalau dulu, untuk menjadi PS, harus pernah menjadi KS.
Sejak adanya program guru penggerak, prestasi murid makin banyak dan tersebar di Jember. Tidak hanya berpusat di dalam kota saja. Hadi mencontohkan, SMPN 1 Jenggawah dan SMPN 1 Ambulu yang telah meraih ratusan prestasi.
Baik tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Belum terhitung prestasi sekolah yang berada di dalam kota seperti SD Jember Lor 1, SMPN 1, SMPN 2, SMAN 1, SMAN 2 dan SMKN 2 Jember. (Sgt)
Discussion about this post