Bahasan Ajak ASN Hayati Semangat Juang Pahlawan di Hari Berkabung Daerah

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan memberikan sambutan para apel peringatan Hari Berkabung Daerah 2025 di lingkungan Pemkot Pontianak

JURNALIS.CO.ID – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, mengajak aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak untuk meneladani semangat juang generasi terbaik Kalimantan Barat yang telah gugur demi bangsa.

Ajakan ini ia sampaikan dalam momen peringatan Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat, yang digelar dengan khidmat di halaman Kantor Wali Kota, Senin (30/6/2025).

Menurut Bahasan, Hari Berkabung Daerah bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk menghormati sejarah dan mengenang pengorbanan para pahlawan. Ia menekankan pentingnya menjadikan nilai-nilai perjuangan itu sebagai inspirasi dalam menjalankan tugas sehari-hari.

“Sebagai pelayan masyarakat, ASN harus bekerja dengan disiplin, jujur, dan penuh tanggung jawab. Semangat pengabdian para pejuang hendaknya menjadi inspirasi kita dalam bekerja,” ujarnya usai mengikuti upacara.

Dalam kesempatan itu, Bahasan juga menyoroti pentingnya menanamkan kesadaran sejarah di kalangan generasi muda. Ia menyebut bahwa mengenal sejarah daerah adalah bagian dari proses membangun karakter dan jati diri bangsa.

Peringatan Hari Berkabung Daerah kali ini diwarnai dengan nuansa duka. Seluruh peserta mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol penghormatan terhadap korban tragedi Mandor—sebuah peristiwa kemanusiaan yang menurut Bahasan, tidak boleh dilupakan.

“Tragedi kemanusiaan seperti peristiwa Mandor merupakan catatan kelam yang tidak boleh dilupakan. Kita harapkan ASN dan masyarakat terus menjaga semangat kebersamaan, persatuan, serta keadilan sosial,” tegasnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab moral untuk terus menanamkan nilai-nilai perjuangan dalam setiap program pembangunan. Hal ini, kata Bahasan, sejalan dengan cita-cita para pahlawan untuk mewujudkan daerah yang maju dan bermartabat.

“Kita tidak lagi berperang melawan penjajah, tetapi berjuang melawan kemiskinan, ketertinggalan, dan ketidakadilan. Semangat para pahlawan harus menjadi kompas moral dalam setiap langkah pengabdian kita,” pungkasnya.
(rdh)