– Pendidikan tidak hanya mencetak orang cerdas, tapi juga harus terampil. Karena kedua unsur ini harus menjadi semangat bagi semua pihak untuk memperkuat generasi mendatang. Melalui lembaga pendidikan Babussalam di Desa Sungai Nipah, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, sekolah SMA keterampilan akan dibangun konsep berlingkungan wisata.
Kepala Lembaga Pendidikan Babussalam Suhanto mengatakan, lembaga ini didirikan pada tanggal 11 bulan 11 tahun 2011. Lembaga ini awalnya hanya SMA biasa, yang didirikan dari permintaan dan inisiasi serta hasil musyawarah warga Kecamatan Teluk Pakedai.
“SMA yang kami bina ini yang mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) nya kita manfaatkan untuk keterampilan dengan berwirausaha dan mengembangkan ekonomi kreatif yang ada di kecamatan Teluk Pakedai,” katanya di sela peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Keterampilan Babussalam di Desa Sungai Nipah, Kecamatan Teluk Pakedai, Sabtu (08/05/2021) petang.
Suhanto menjelaskan, pihaknya sengaja menyandingkan SMA Keterampilan Babussalam dengan lingkungan wisata. Karena jika wirausaha dan ekonomi kreatif disandingkan dengan wisata bisa sejalan dalam mengembangkan potensi alam yang ada di kecamatan ini. Yang mana untuk pendidikan wirausaha yang dipelajari di SMA keterampilan ini menggunakan kearifan lokal.
“Saat ini di SMA kami ada dua kelas yaitu kelas 10 dan kelas 11,” tuntas Suhanto.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi inisiatif warga dengan adanya pembangunan Sekolah Keterampilan Babussalam Teluk Pakedai ini. Lantaran memiliki inisiatif dan tekad bersama itulah yang memiliki nilai paling tinggi.
“Hal ini diperlukan suatu keputusan, dan keberanian keyakinan yang tinggi. Kalau mengurus masalah pendidikan tidak dengan keyakinan, maka akan sulit terwujud, sebab di situlah letak tantangannya,” katanya.
Bupati menuturkan, saat ini SMA negeri sudah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Pemerintah Kabupaten hanya bisa membantu melalui hibah dana. Sedangkan SMA swasta bisa digiring melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan bentuk dana hibah maupun hibah bangunan. Karena sifat kewenangan ini tentu kedepannya diperlukan pembahasan yang lebih baik lagi.
“Yang paling penting itu programnya dulu, karena program ini menjadi magnet dan dengan program inilah yang diinginkan sehingga menjadi SMA keterampilan dan program ini diharapkan memperkuat ekonomi kreatif para pemuda. Itu semua ada kaitan langsung dengan pengembangan daerah kita melalui wisata kampung dan wisata desa,” ujar Muda.
Apresiasi serupa juga disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Mujiono. Dirinya menilai, masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi Kalbar yang berada di peringkat ke 30 dari 34 provinsi membuat pihaknya akan membangun SMA sebanyak-banyaknya. Untuk itu, pihaknya bertekad meningkatkan IPM agar bisa berada di tengah.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih dengan bapak Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, karena meski SMA ini menjadi kewenangan provinsi, namun beliau masih bersemangat membantu dan membangun perkembangan SMA ini. Tentunya hal inilah yang harus kita syukuri,” pungkasnya. (sym)
Discussion about this post