JURNALIS.co.id – Ikan Arwana, Sarang Burung Walet dan Kratom hingga hari ini belum memberikan kontribusi bagi Kabupaten Kapuas Hulu. Padahal ketiga produk unggulan Kapuas Hulu ini setiap tahunnya ribuan ton dan puluhan ribu ekor ikan Super Red Arwana dikirim ke luar negeri.
“Dari data kami setiap tahun ada 6-8 ribu ton Kratom dikirim ke luar negeri. 1.200 Ton sarang burung walet dikirim keluar negeri dan terakhir ada 120 ribuan ekor ikan Arwana Super Red dikirim ke luar negeri,” kata Wijang Kepala Bea dan Cukai Badau Kapuas Hulu, Rabu (23/03/2022).
Wijang menyampaikan, belum berkontribusinya tiga produk unggulan untuk Kabupaten Kapuas Hulu ini perlu ditata dan dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah.
“Karena selama ekspor produk unggulan ini dari sisi eksportir tidak ada yang beralamat di Kapuas Hulu dan asal barang yang dikirim keluar negeri juga tidak disebutkan dari di Kapuas Hulu. Barang yang dikirim itu disebut berasal Pontianak dan Jakarta,” ujarnya.
Lanjut Wijang, dengan pengeksporan Kratom dari perusahaan dan barang yang dikirim ke Amerika Serikat ini berasal dari Kapuas Hulu, maka ini sebuah langkah yang bagus untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kita sambut baik dengan adanya pengeksporan Kratom ini. Semoga ini bisa di tata dan kelola produk unggulan ini bisa memberikan dampak kepada masyarakat,” harapnya.
Sambungnya, Malaysia pada 1 April 2022 rencana akan membuka pintu perbatasannya. Maka dirinya mengajak masyarakat baca peluang ini dalam ekspor unggulan Kabupaten Kapuas Hulu seperti Kerupuk Basah, Kerajinan Tenun dan lainnya.
“Selama ini ada bayangan bahwa untuk ekspor itu susah padahal tidak susah. Asalnya semua persyaratan ekspor sudah dipenuhi, maka kita akan siap bantu,” pungkasnya. (opik)
Discussion about this post