JURNALIS.co.id – Ziarah kubur merupakan salah satu amalan kaum nahdliyin. Tradisi ini dikenalkan ke mahasiswa UNU Kalbar melalui mata kuliah Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja).
Pada Sabtu, 7 Januari 2023, mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian UNU Kalbar diajak ziarah kubur ke Makam Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, sang pendiri Kota Pontianak.
“Saya membawa mahasiswa untuk ziarah ke Makam Sultan Abdurrahman di Batulayang Siantan. Tidak sekadar dijelaskan apa itu ziarah kubur, tapi langsung praktik di lapangan. Alhamdulillah, para mahasiswa sangat senang,” kata pengampu mata kuliah Aswaja Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian UNU Kalbar, Marhamah, di kampusnya, Senin (09/01/2022).
Dijelaskan Marhamah, makam Sultan Syarif Abdurrahman selalu ramai dikunjungi masyarakat yang ingin ziarah. Tidak hanya dari Pontianak, kadang dari pelosok desa. Kehadiran peziarah ini sebagai bentuk rasa cinta dan takdim terhadap ahlul bait keturunan baginda Rasulullah Saw.
“Dengan ziarah ini menjadi sumber pembelajaran sejarah, serta pembelajaran mata kuliah Aswaja. Mata kuliah Aswaja sendiri masuk kurikulum pendidikan di UNU Kalbar. Sebagai keluarga besar NU, menjadi kewajiban saya memperkenalkan amalan-amalan sunnah kepada mahasiswa,” jelas Marhamah.
Kegiatan ziarah ini sebagai praktik dari mata kuliah Aswaja. Dalam kesempatan itu, Marhamah mengutarakan hadis nabi dari Muslim, “Dahulu aku telah melarang kalian berziarah ke kubur. namun sekarang berziarahlah kalian ke sana.” Sebuah anjuran ziarah kubur yang menjadi tradisi di kalangan nahdliyin.
Kegiatan ziarah kubur beranggota mahasiswa Agribisnis dari semester 1 dan semester 5. Ziarah berlangsung lancar disambut hangat oleh penjaga makam. Rangkaian ziarah pembacaan yasin, tahlil dan ditutup dengan doa. Tahlilan ini dipimpin oleh Kholil mahasiswa semester tiga dan Mukmin semester satu. (m@nk)
Discussion about this post