JURNALIS.co.id – Dalam upaya meningkatkan efektivitas kinerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkumham RI, Komisaris Jenderal Polisi Andap Budhi Revianto, mengadakan sesi arahan dan evaluasi (Anev) secara virtual.
Anev tersebut diikuti secara virtual oleh Kakanwil Kemenkumham Kalbar, Pria Wibawa, didampingi Kepala Divisi Administrasi, Dwi Harnanto, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Ika Yusanti, dari Ruangan Rapat Kakanwil. Sedangkan Kepala Divisi Keimigrasian mengikuti secara terpisah dari Direktorat Jenderal Imigrasi, pada Selasa 23 Mei 2023.
Mengawali arahannya, Sekjen menekankan pentingnya untuk waspada terhadap Covid-19 yang masih berpotensi untuk menularkan dan mengingat untuk terus melaksanakan vaksinasi boster kedua dan disiplin protokol kesehatan.
Tidak lupa sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Menkumham Yasonna H Laoly, Sekjen mengingatkan agar Insan Pengayoman tidak Flexing (perilaku pamer harta kekayaan) di media sosial serta bekerja dengan sepenuh hati.
“Berbicara tentang indeks persepsi korupsi, ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa dari 180 negara, Indonesia peringkat ke 110. Mari kita introspeksi diri dan lakukan perubahan, rapatkan barisan, satukan hati kita. Berikan pengabdian yang terbaik kepada Kementerian ini. Karena sudah banyak yang telah diberikan oleh Kementerian ini,” tegasnya.
Selanjutnya mengenai algoritma media sosial, Sekjen menekankan agar Insan Pengayoman jangan sampai terjebak dalam penggiringan opini negatif.
“Rekaman jejak digital kita dapat terlihat, jangan terjebak dalam penggiringan opini. Lakukan glorifikasi karena banyak sekali prestasi yang telah kita raih. Kita adalah bagian dari pemerintah, kita adalah negara yang berhasil dalam Penanganan Covid-19. Artinya pemberitaan negatif harus kita sikapi dengan Smart!,” ujar Sekjen.
Salahsatu prestasi yang diraih oleh Kemenkumham pada beberapa waktu lalu adalah Peningkatan Layanan SPBE yang diganjar Peringkat ke-3 dalam penghargaan layanan digital dari Kemenpan RB dalam digital Government award 2023.
Kemudian Kinerja Anggaran Meningkat dari tahun 2019 hingga 2022 mendapatkan poin 97,1 meraih peringkat 2 untuk kinerja anggaran terbaik Se-Indonesia untuk Kementerian dan Lembaga.
Perkembangan Artificial Intellegent (AI) juga menjadi perhatian Andap. Menurutnya disatu sisi hal ini dapat sangat membantu pekerjaan namun disisi lain Insan Pengayoman juga harus dapat melayani masyarakat dengan cepat.
“Hal yang terpenting adalah kita sebagai Insan Pengayoman. Kita ubah sikap kita, kemampuan berpikir, kemampuan analisis kita. Jangan sampai kalah dengan AI,” tambahnya.
Sekjen kemudian mengingatkan dinamika Tahun Politik semakin tinggi dan Insan Pengayoman harus Smart dan Netral.
“Pemimpin kita dipilih secara konstitusional dan kita harus mendukung kinerja pimpinan kita. Sikap kita, perbuatan dan ucapan kita jangan sampai ada yang menyimbolkan dukungan kepada salahsatu nomor partai,” pesannya.
Tak lupa Sekjen juga mengingatkan untuk selalu sehat dan berolahraga serta jangan sampai sakit.
“Karena temen-temen masih dibutuhkan organisasi dan harus bisa produktif,” ucap Andap.
Sekjen juga mengingatkan agenda penting Kemenkumham dan Agenda Nasional. Seperti launching buku Anak Kolong Menjemput Mimpi oleh Menteri Hukum dan HAM. Pornas Korpri hingga Perayaan HDKD ke-78 di Bulan Agustus 2023.
Terakhir terkait penilaian RB (Reformasi Birokrasi), Sekjen mengingatkan untuk terus meningkatkan indeks RB dengan menunjukan perubahan yang signifikan, meningkatkan indeks IPK/IKM hingga penilaian kualitas layanan Kemenpan dan Kepatuhan standar pelayanan publik dari ORI.
“Tingkatkan dan pertahankan WBK dengan memberikan pelayanan publik yang berdampak kepada masyarakat,” pungkasnya.***
(R/Alf/Ndi)
Discussion about this post