
JURNALIS.co.id – Terapkan transaksi non tunai dan percepatan tangani stunting, 23 camat dan 278 kepala desa se-Kabupaten Kapuas Hulu belajar Cash Management System (CMS) dengan Kabupaten Kubu Raya, Rabu (20/09/2023) di gedung Garuda Kantor Gubernur Kalbar.
“CMS ini yang merupakan kebutuhan dan tidak perlu dipaksakan, karena sebagai upaya replikasi dan perlu percepatan,” ungkap Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat menyambut Kunjungan Kades, Camat dan pejabat Kapuas Hulu di Gedung Garuda Kantor Gubernur Kalbar.
Muda mengatakan cara transaksi non tunai CMS desa terbukti bisa cepat, aman dan relatif membentengi dari celah-celah penyimpangan. Dengan adanya CMS ini, perangkat desa dan masyarakat akhirnya terbiasa cashless.
“Jadi segala sesuatu itu, apalagi di Kapuas Hulu yang merupakan perbatasan Malaysia, masyarakatnya sudah memakai cashless juga. Akhirnya masyarakat terbiasa cepat, terutama dalam melakukan pesan barang di luar, khususnya di Indonesia. Barang datang, langsung transfer menggunakan non tunai,” terangnya.
Sistem ini, kata Muda, juga bisa dilakukan dalam penanganan stunting. Termasuk BUMDes dan program-program lain sebagainya tidak dibuat ribet dan aman.
“Semuanya punya risiko, baik risiko eksternal dan internal. Namun CMS ini, kami di Kubu Raya sudah ada Perda, jadi sudah ada kebijakan permanen,” ungkapnya.
Program CMS di Kubu Raya, lanjut Muda, Menteri Dalam Negeri meminta agar diterapkan di seluruh Indonesia.
“2024 sudah waktunya semuanya menggunakan CMS, karena ini memang sudah eranya, semakin menuntut seperti ini. Jadi, saya yakin Kapuas Hulu bisa, yang luasnya sampai 2 juta hektare ini, sangat luar biasa akses antar desa dengan ibu kota. Jadi Bupati Kapuas Hulu juga terbantu,” ucapnya.
Tak hanya itu, Muda menambahkan, dengan menerapkan transaksi non tunai, akan berdampak pada IPM sebagaimana dirasakan di Kubu Raya. Ketika awal belum menerapkan CMS, IPM Kubu Raya masih di urutan kelima dan setelah menerapkan itu, melompat urutannya.
“Jadi ada pengaruh, karena tata kelola desanya cepat, baik masalah kemiskinan, masalah lain sebagainya, termasuk angka harapan hidup, stunting semuanya cepat, jadi IPM naik, sehingga IPM Kubu Raya juga naik. Ini optimis menanjak,” tutup Muda.
Sementara Asisten I Setda Kapuas Hulu, Iwan Setiawan mengatakan kunjungan kepala desa, camat maupun beberapa OPD terkait dalam rangka belajar penerapan pelaksanaan ADD dan DD di Kabupaten Kubu Raya untuk diterapkan di Kapuas Hulu.
“Salah satunya CMS, bagaimana cara pembayaran dilakukan dengan cara non tunai. Saya rasa, ini suatu yang sangat baik, sehingga kami berkeinginan siskeudes itu, bisa berlaku dan terlaksana dengan baik di Kabupaten Kapuas Hulu,” ujarnya.
Tak hanya itu, Iwan menambahkan, kedatangan pihaknya juga untuk belajar bagaimana menurunkan angka stunting di Kapuas Hulu.
“Kami juga ingin belajar dan ingin berkolaborasi dengan Kabupaten Kubu Raya, bagaimana niat baik, niat tulus kita program DD dan ADD bisa mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu,” harap Iwan. (sym)
Discussion about this post