
Oleh: Armand Equator/JURNALIS.co.id
TIMNAS Indonesia U23 akan melakoni laga ‘hidup mati’ melawan negara perwakilan benua Afrika, Guinea untuk meraih tiket Olimpiade Paris 2024. Lewat babak playoff ini apakah pasukan Garuda Muda bisa mengulang sejarah 68 tahun silam?
Timnas Indonesia pernah bertanding di Olimpiade Melbourne, Australia, pada 29 November 1956 silam. Bahkan, Olimpiade Melbourne 1956 menjadi catatan sejarah bagi Timnas Indonesia. Penampilan Indonesia mendatangkan banyak pujian, terutama setelah melawan Uni Soviet pada perempatfinal.
Ajang olahraga multicabang itu menjadi salah satu torehan bergengsi. Hanya ada 11 tim yang ikut dalam cabor sepak bola Olimpiade 1956. Peserta sepak bola hanya datang dari benua Eropa, Amerika dan Asia. Tanpa ada wakil Afrika.
Selain Indonesia, 10 tim lain yang berpartisipasi di Olimpiade 1956 cabor sepak bola adalah Yugoslavia, Amerika Serikat, Australia, Jepang dan India. Kemudian, Uni Soviet, United Team of Germany (saat Jerman Barat dan Timur masih bergabung), Britania Raya, dan Thailand.
Kala itu, Timnas Indonesia di bawah asuhan Toni Pogacnik, pelatih asal Kroasia. Indonesia lolos perempatfinal usai menang WO atas Vietnam yang mengundurkan diri. Di perempatfinal, Indonesia bertemu Uni Soviet yang menjadi satu di antara tim terkuat pada masa itu.
Uni Soviet diprediksi bakal menang mudah atas Indonesia. Prediksi banyak orang meleset. Indonesia justru mampu menahan imbang 0 – 0 Uni Soviet. Strategi pertahanan berlapis yang diterapkan Tony Pogacknik berhasil dijalankan dengan apik. Uni Soviet kesulitan menembus kukuhnya lini belakang Indonesia untuk menceploskan gol.
Saat itu, belum ada aturan penentuan akhir pertandingan melalui adu tendangan penalti. Alhasil, harus ada pertandingan ulang. Dalam laga ulangan dua hari kemudian, Indonesia akhirnya ditaklukkan Uni Soviet dengan skor telak 0 – 4.
Timnas Indonesia sebenarnya dapat secara otomatis lolos Olimpiade Paris 2024. Jika kemarin minimal rebut juara ketiga Piala Asian U23 Qatar 2024. Sayangnya, di perebutan juara ketiga, Indonesia kalah lawan Irak.
Tiket untuk maju ke Olimpiade masih terbuka. Skuad Merah Putih harus melakoni babak playoff meladeni tim dari perwakilan benua Afrika, negara Guinea. Pertandingan dijadwalkan pada Kamis, 9 Mei 2024.
Pada level senior, Guinea bukanlah timnas yang bisa diremehkan. Negara di Afrika Barat ini menempati peringkat ke-76 FIFA. Timnas Guinea senior bertabur pemain bintang.
Tim Guinea U-23 juga memiliki pemain bintang yang bergabung dengan klub sepak bola Eropa. Hal ini tentu perlu menjadi catatan bagi Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia. Mampu kah Rizky Ridho Ramadhani cs melenggang ke Olimpiade Paris 2024? (*)
Discussion about this post