JURNALIS.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak segera menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama sejumlah pihak terkait untuk penanganan persoalan anak, terutama maraknya kompoi maupun tawuran bersenjata tajam. Mengingat, fenomena ini telah mengakibatkan anak bawah umur tewas sia-sia lantaran tawuran.
Pj Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto mengatakan pihaknya akan segera mempelajari persoalan yang ada dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menangani persoalan anak tersebut.
“Seperti yang disampaikan bapak Kapolresta, akan dipelajari dan dikoordinasikan bersama semua unsur terkait,” katanya saat ditemui usai meninjau pelaksanaan Pilkada serentak di TPS Rutan Pontianak, Rabu (27/11/2024).
Apakah akan diberlakukan jam malam bagi anak-anak? Edi Suryanto menyampaikan terkait diaktifkannya jam malam, hal tersebut akan diambil dengan keputusan secara bersama.
“Semua solusi dan upaya akan dilakukan untuk mencegah atau mengantisipasi agar persoalan seperti ini tidak terjadi lagi di Kota Pontianak,” ucapnya.
Edi Suryanto menambahkan semua akan diskusikan. Keputusan bakal diambil agar persoalan anak di Kota Pontianak tidak terjadi kembali.
Diberitakan sebelumnya, aksi tawuran remaja menggunakan senjata tajam di Kota Pontianak menewaskan seorang anak berusia 17 tahun, Rabu (27//11/2024) dini hari. Peristiwa terjadi di Jembatan Landak, Jalan Sultan Hamid II, Kecamatan Pontianak Utara. Kejadian berawal sekolompok remaja menggunakan sepeda motor melakukan konvoi melintas di Jalan 28 Oktober, Pontianak Utara menuju ke arah Pontianak Timur.
Tepat di Jembatan Landak, ada kelompok lain yang sudah menunggu. Tidak lama kemudian terjadilah tawuran antar dua kelompok remaja tersebut. Seorang anak berusia 17 tahun tergeletak. Sementara kedua kelompok tawuran telah membubarkan diri meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).
Warga sempat memberikan pertolongan dan membawa korban ke Rumah Sakit Yarsi Pontianak. Namun, korban tidak tertolong. Anak laki-laki itu meninggal dunia dengan luka di bagian perut bawah sebelah kiri. (zrn)
Discussion about this post