
JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menekankan pentingnya upaya preventif dalam menangani persoalan stunting. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sejak awal telah memikirkan dan merumuskan solusi percepatan penurunan angka stunting. Di antaranya dengan pengadaan peralatan USG portable di setiap Puskesmas di Kubu Raya.
“Sejak tahun 2019 kita sudah memberikan kepada seluruh Puskesmas USG portable dan di 2020 juga sudah mulai ada desa-desa yang ikut membeli USG portable. Nah, di tahun 2023 ini Pak Jokowi baru menyampaikan agar seluruh Puskesmas diminta menggunakan USG portable. Jadi sebetulnya Kubu Raya sudah jauh dari awal melihat itu sebagai langkah deteksi,” kata Bupati Muda Mahendrawan saat menghadiri Rapat Koordinasi Penguatan Komitmen dan Peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kubu Raya Tahun 2023 di Hotel Gardenia Kubu Raya, Senin (27/02/2023).
Dalam upaya penurunan stunting, Muda menuturkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya selalu mencari langkah-langkah yang efektif untuk melakukan deteksi dan intervensi dini. Menurutnya, harapan untuk menurunkan angka stunting sudah seharusnya diikuti dengan kebijakan yang berhubungan langsung dengan penurunan stunting. Khususnya kebijakan yang berfokus pada upaya-upaya pencegahan.
“Misalnya saat ibu mengandung, maka harus dilakukan deteksi supaya bisa dilakukan intervensi jika memang diperlukan. Inilah yang paling menentukan signifikan,” ujarnya.
Terkait hal itu, Muda meminta seluruh perangkat kecamatan dan desa bersama pihak-pihak terkait lainnya untuk terus berkoordinasi dalam upaya pencegahan stunting. Ia menegaskan pemerintah kabupaten sangat fokus pada upaya pencegahan.
“Fokus kita lebih banyak ke pencegahan. Ini saya kira preventif, ya. Langkah pencegahan itulah yang paling utama,” sebutnya.
Lebih jauh mengenai penanganan stunting, Muda mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga melakukan inovasi berupa sistem data informasi berbasis geospasial. Melalui inovasi tersebut, penanganan stunting dapat dilakukan secara optimal dengan berbasiskan data yang valid. Melalui sistem informasi data berbasis geospasial, kondisi setiap rumah tangga termasuk ibu hamil terdata dalam bentuk nama, alamat, lokasi, posisi koordinat, dan informasi berbasis peta ruang kebumian. Sehingga lebih akurat dan mutakhir.
“Semuanya betul-betul terdeteksi dari tingkat bawah dan secara berjenjang terus dimasukkan datanya sampai ke tingkat kabupaten. Artinya segala sesuatunya bisa kita kawal dan kita giring. Jadi stunting di Kubu Raya tidak didasarkan pada persepsi maupun imajinasi. Yang dilihat adalah faktual,” terangnya. (sym)
Discussion about this post